Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti mengusulkan kebijakan lanjutan terkait penggantian Infrastruktur Pembelajaran Digital (IFP) yang rusak akibat bencana.
Usulan tersebut disampaikan saat memberikan laporan kepada Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin, 15 Desember 2025.
Abdul Mu’ti menjelaskan, banjir yang melanda Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut) tidak hanya merusak bangunan sekolah, tetapi juga berdampak pada perangkat pembelajaran digital yang sebelumnya telah dikirim ke sekolah-sekolah terdampak.
"Sebagian IFP sebenarnya sudah sampai ke sekolah, bahkan hingga ke pelosok. Namun, karena terendam banjir, perangkat tersebut tidak lagi dapat digunakan," ujar Abdul Mu’ti, dikutip dari Tayangan Live YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 15 Desember 2025.
Ia menyebutkan, kerusakan IFP masuk dalam kategori kerusakan sarana pendukung pembelajaran, bersama dengan laboratorium, perpustakaan, UKS, dan fasilitas pendukung lainnya.
Kondisi ini dinilai memerlukan kebijakan khusus dari pemerintahnagar penggantian perangkat dapat segera dilakukan tanpa menghambat proses digitalisasi pembelajaran.
"Kami memerlukan kebijakan lanjutan dari Bapak Presiden terkait penggantian IFP yang rusak akibat banjir," ungkapnya.
Kemudian Mendikdasmen menegaskan, digitalisasi pembelajaran merupakan program strategis nasional. Hingga saat ini, distribusi perangkat digital telah mencapai 99,8 persen atau sebanyak 288.268 unit dari total rencana 288.865 unit.
Selain mengusulkan penggantian IFP, Kemendikdasmen juga telah menyalurkan berbagai bantuan darurat untuk mendukung keberlangsungan pendidikan di wilayah terdampak.
Bantuan tersebut meliputi tenda ruang kelas darurat, school kit, buku teks dan nonteks, serta bantuan anggaran puluhan miliar rupiah bagi satuan pendidikan dan tenaga pendidik.
Editor: Redaktur TVRINews
