Penulis: Yudha Marutha
TVRINews, Badung
Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur Bali sejak Sabtu malam, 13 Desember 2025, memicu banjir di sejumlah wilayah, termasuk kawasan wisata. Salah satu lokasi terdampak parah berada di kawasan Legian, Kabupaten Badung, yang tergenang banjir pada Minggu, 14 Desember 2025 siang.
Genangan terjadi akibat luapan air yang belum sepenuhnya surut meski hujan telah berhenti. Ketinggian air di beberapa ruas jalan utama Legian mencapai sekitar 70 sentimeter, sehingga menghambat akses kendaraan serta aktivitas warga dan wisatawan.
Aparat desa setempat bersama pengelola hotel, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta relawan melakukan evakuasi wisatawan yang menginap di hotel dan vila terdampak. Proses evakuasi menggunakan perahu milik penginapan dan perahu karet BPBD agar wisatawan dapat berpindah ke lokasi yang lebih aman.
Sejumlah wisatawan asing dan domestik terlihat meninggalkan tempat menginap setelah banjir merendam area hotel dan vila. Usai dievakuasi, wisatawan memilih mencari penginapan lain yang dinilai lebih aman dan nyaman untuk melanjutkan liburan di Bali.
Hingga Minggu sore, genangan air masih terlihat di beberapa ruas jalan wilayah Legian. Petugas menutup dan mengalihkan arus lalu lintas menuju kawasan Kuta guna mengurangi risiko keselamatan pengguna jalan serta mendukung kelancaran penanganan banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, menyampaikan penanganan terus dilakukan sejak pagi hari.
“Penanganan sudah mulai kami lakukan. Ada 19 titik di Kota Denpasar terkena banjir, dan 9 titik di kabupaten Badung. Khusus di Jalan Kunti II ini misalkan, kita lakukan penanganan dengan penyedotan genangan air. Sementara evakuasi terus dilakukan sejak Minggu pagi hari tadi, bahkan kami sempat mengevakuasi WNA,” ujar I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, Senin, 15 Desember 2025.
Banjir di kawasan Legian berkaitan dengan cuaca ekstrem yang melanda Bali dalam beberapa hari terakhir. Curah hujan tinggi dalam durasi panjang membuat sistem drainase tidak mampu menampung debit air, sehingga terjadi limpasan ke jalan, permukiman, dan kawasan wisata. Kontur wilayah Badung bagian selatan yang relatif datar serta kepadatan bangunan turut meningkatkan potensi genangan saat hujan lebat.
BPBD Bali mengimbau masyarakat dan pelaku usaha pariwisata meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan. Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan cuaca dan penanganan di lapangan dengan fokus pada keselamatan warga dan wisatawan.
Editor: Redaktur TVRINews





