Jakarta, ERANASIONAL.COM — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan alasan layanan listrik pascabencana di wilayah terdampak banjir di Aceh belum sepenuhnya pulih.
Menteri Bahlil menyebut salah satu drainase adalah infrastruktur yang masih rusak hingga sebagian desa yang masih terendam banjir.
“Karena sebagian desa yang infrastrukturnya masih parah, jalan yang enggak bisa kita masuk, itu pada tegangan rendah itu tiang-tiangnya jatuh. Dan ada sebagian desa yang memang masih banjir, masih ada udara,” ujar Bahlil dalam Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12).
Ia mengatakan dengan kondisi tersebut, jika listrik yang menyala justru berpotensi mencelakakan warga.
Pada saat yang sama, Bahlil juga melaporkan gardu induk di sana sudah hampir rampung, dengan tahap telah mencapai 80 hingga 90 persen
Ia pun menargetkan hal itu rampung pada pekan ini, paling lambat pada hari Rabu atau Kamis.
“Kalau ini jadi maka aliran listrik dari Arun, Bireum, itu baru bisa masuk secara normal dan transmisi ke jalur Sumatera itu sudah bisa connect ,” ujar dia.
BNPB melaporkan sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih terdampak banjir bandang dan longsor dengan akses darat yang terbatas.
Pada saat yang sama, Bahlil juga melaporkan gardu induk di sana sudah hampir rampung, dengan tahap telah mencapai 80 hingga 90 persen
Ia pun menargetkan hal itu rampung pada pekan ini, paling lambat pada hari Rabu atau Kamis.
“Kalau ini jadi maka aliran listrik dari Arun, Bireum, itu baru bisa masuk secara normal dan transmisi ke jalur Sumatera itu sudah bisa connect ,” ujar dia.
BNPB melaporkan sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih terdampak banjir bandang dan longsor dengan akses darat yang terbatas.
Hingga Senin (15/12), jumlah korban meninggal dunia tercatat 1.030 jiwa, sementara korban hilang berjumlah 206 orang.
Jumlah pengungsi mencapai 608.940 orang, dengan Aceh menjadi provinsi dengan pengungsi terbanyak.
Pemerintah provinsi Aceh juga telah menerima keterlibatan UNDP dan UNICEF untuk mendukung penanganan pascabencana dan proses pemulihan infrastruktur di wilayah terdampak banjir.



