PALANGKA RAYA, KOMPAS.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan pandangan bahwa partai politik sejatinya dibentuk untuk merebut kekuasaan.
Namun, perebutan kekuasaan tersebut bukan dimaknai sebagai ambisi semata, melainkan sebagai proses demokratis untuk memperoleh mandat rakyat agar dapat mengelola pemerintahan dan kebijakan publik secara bertanggung jawab.
Penegasan itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI Bidang Politik, Bestari Barus dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) PSI Kalimantan Tengah (Kalteng) di Palangka Raya, Senin (15/12/2025).
“Tidaklah partai politik ini dibentuk, didirikan kecuali satu tujuan, yaitu merebut kekuasaan. Jadi kalau partai politik itu merebut kekuasaan sesungguhnya untuk apa kekuasaan itu direbut?” ujar Bestari disambut riuh tepuk tangan kader PSI.
Baca juga: Ahmad Ali: PSI Targetkan Tiga Besar Pemilu 2029, Kalbar Jadi Lumbung Suara
Untuk diketahui, dalam sistem demokrasi, kekuasaan politik diperoleh melalui pemilihan umum (pemilu) dan dukungan rakyat. Tanpa kekuasaan, partai hanya menjadi penonton dalam proses pengambilan keputusan negara.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Bestari Barus, PSI , PSI Kalteng, DPW PSI Kalteng, Rakorwil PSI Kalteng&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNi8wNjI1MTY0MS9yYWtvcndpbC1rYWx0ZW5nLXBzaS1iYWthbC1yZWJ1dC1rZWt1YXNhYW4tZGktcGVtaWx1LTIwMjk=&q=Rakorwil Kalteng, PSI Bakal Rebut Kekuasaan di Pemilu 2029§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Karena itu, perebutan kekuasaan menjadi bagian inheren dari perjuangan politik, selama dijalankan dengan berorientasi pada kepentingan publik.
Menurut Bestari, kekuasaan politik harus dimaknai sebagai alat untuk menjalankan roda pemerintahan demi kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, setiap partai yang berhasil memperoleh kekuasaan wajib menjalankannya sesuai nilai, visi, dan karakter yang diperjuangkan sejak awal.
Baca juga: Rakorwil PSI Kalbar, Ahmad Ali: Dukung Presiden Prabowo Pimpin Pemulihan Bencana
Ia menegaskan bahwa PSI tidak boleh kehilangan identitas ketika kelak memperoleh mandat kekuasaan. Pemerintahan yang dijalankan PSI, kata dia, harus mencerminkan nilai-nilai khas partai tersebut.
“Untuk menjalankan segala sesuatu roda pemerintahan ini dengan gaya PSI. Dengan gaya PSI, jangan pakai gaya orang lain,” ujarnya.
Di hadapan jajaran pengurus Dewan Piminan Wilayah (PSI) se-Kalteng, Bestari mengajak seluruh kader untuk memahami tujuan berpartai secara jujur dan konsisten.
Lebih lanjut, Bestari juga mengingatkan kader agar mantap menjadikan PSI sebagai rumah politik jangka panjang, bukan sekadar kendaraan sementara untuk kepentingan pribadi atau elektoral sesaat.
Baca juga: Ahmad Ali Rindu Anggota DPRD PSI DKI yang Berani Kritisi Pemerintah
Ia menyebut PSI sebagai ruang persinggahan terakhir bagi kader yang ingin berjuang secara konsisten dalam politik.
“Jadi, jangan lagi ada keraguan, ‘Saya ikut partai sekedar supaya…' tidak ada seperti itu,” kata Bestari.
Dalam konteks lokal Kalteng, Bestari menekankan pentingnya PSI tampil sebagai kekuatan politik yang benar-benar membawa dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.




