Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada kisaran level sideways 8.600-8.750 pada perdagangan Selasa (16/12). Sebelumnya, pada Senin (15/12) IHSG ditutup di level 8.649,662, melemah 10,836 poin.
Menurut Analis Phintraco Sekuritas, secara teknikal indikator Stochastic RSI mendekati level oversold namun belum mengindikasikan reversal. Sedangkan MACD membentuk pelebaran histogram negatif. IHSG kembali ditutup di bawah level MA5.
“Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak sideways di kisaran 8.600-8.750,” tulis Analis Phintraco Sekuritas, dalam keterangannya, Selasa (16/12).
Menurut pandangan analis Phintraco, prediksi pergerakan IHSG dipengaruhi data industrial production Tiongkok bulan November yang melambat menjadi 4,8 persen year on year (yoy) dari 4,9 persen yoy pada Oktober 2025, serta di bawah perkiraan 5,4 persen yoy.
“Sedangkan pertumbuhan penjualan ritel Tiongkok bulan November juga melambat menjadi 1,3 persen yoy dari 2,9 persen yoy, serta di bawah perkiraan 3,3 persen yoy. Ini merupakan pertumbuhan penjualan ritel Tiongkok yang paling lambat sejak Desember 2022, meskipun program stimulus dari pemerintah masih berlanjut,” jelas analis.
Sedangkan dari Jepang, diumumkan indeks Tankan kuartal IV 2025 yang mengindikasikan indeks optimisme bisnis di kalangan produsen besar Jepang meningkat pada level tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Saham-saham yang dapat direkomendasikan Phintraco Sekuritas pada Selasa (16/12) meliputi BBNI, BBCA, BBTN, JPFA, dan ICBP. Meski demikian, MNC Sekuritas memprediksi IHSG pada Selasa (16/12) akan melemah pada kisaran 8.464-8.560.
“Sehingga selanjutnya IHSG rawan terkoreksi dahulu untuk menguji 8.464-8.560 sekaligus menutup area gap tipisnya. Namun, worst case (merah), IHSG sudah menyelesaikan wave (1) dan akan terkoreksi cukup dalam ke area 8.000-an,” tulis Analis MNC Sekuritas, Selasa (16/12).
Adapun, saham-saham yang dapat direkomendasikan MNC Sekuritas pada Selasa (16/12) adalah AADI, BRPT, ISAT, dan SIDO.
___
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.
