FAJAR, LAMONGAN – Spekulasi kepindahan gelandang asing andalan Persela Lamongan, Jonathan Bustos, akhirnya terjawab. Pemain asal Argentina tersebut batal eksodus ke PSIS Semarang mengikuti rekan-rekannya.
Bustos terlihat hadir dan mengikuti sesi latihan perdana Laskar Joko Tingkir pada Senin sore (15/12/2025) di Stadion Surajaya.
Kehadiran Bustos secara langsung menepis rumor kencang yang menyebut dirinya akan menyeberang ke PSIS Semarang.
Ini menandakan bahwa dia fokus di Persela untuk menatap putaran kedua Championship musim 2025/2026 di tengah gejolak internal klub.
Persela Kembali Bergerak
Persela Lamongan resmi memulai persiapan intensif mereka untuk menghadapi ketatnya putaran kedua Championship 2025/2026.
Latihan perdana tim digelar setelah masa libur, sekaligus menyusul dinamika signifikan di tubuh manajemen dengan mundurnya CEO Fariz Julinar.
Sesi latihan yang diadakan di Stadion Surajaya, markas kebanggaan Laskar Joko Tingkir, menjadi penanda penting bahwa aktivitas tim tetap berjalan. Fokus para pemain tidak terganggu oleh urusan nonteknis.
Tepis Isu Transfer Panas
Total 19 pemain ambil bagian dalam sesi latihan awal pekan ini. Paling menjadi sorotan adalah partisipasi dua pemain asing penting: Jonathan Bustos dan Jhon Mena.
Khususnya Bustos, kehadirannya menjadi konfirmasi kuat bahwa ia tetap berkomitmen bersama Persela.
Dalam beberapa pekan terakhir, rumor transfer Bustos ke PSIS Semarang, sempat menjadi trending topic di kalangan suporter.
Dengan bergabungnya ia dalam latihan, isu eksodus sang playmaker kini secara resmi terbantahkan.
Transisi Kepelatihan
Latihan perdana ini dipimpin oleh Ragil Sudirman, yang saat ini menjabat sebagai caretaker pelatih.
Ragil yang sebelumnya merupakan asisten pelatih, dipercaya manajemen baru untuk memegang kendali sementara sambil menunggu penunjukan pelatih kepala definitif.
Fokus utama Ragil dalam sesi ini adalah pemulihan kondisi fisik (recovery) pemain setelah libur, serta penyegaran kembali pola-pola latihan dasar.
Hal ini krusial untuk mengembalikan kebugaran optimal skuad sebelum memasuki jadwal kompetisi yang padat.
Polemik Kontrak Pelatih
Situasi kursi pelatih kepala Persela memang sempat menjadi sorotan. Sebelumnya, manajemen lama (di bawah Fariz Julinar) disebut telah menunjuk Imran Nahumarury.
Namun, manajemen baru Persela mengambil langkah tegas dengan membatalkan kesepakatan tersebut.
Pembatalan ini didasari penilaian bahwa kesepakatan dengan Imran hanya bersifat lisan dengan Fariz Julinar (pemilik saham minoritas yang telah mundur).
Menghadapi kompleksitas ini, penunjukan Ragil Sudirman sebagai caretaker adalah langkah aman untuk memastikan persiapan tim berjalan tanpa hambatan, sembari menunggu penataan ulang administrasi dan struktur klub diselesaikan.
Suporter Beri Dukungan Penuh
Antusiasme menyambut kembalinya tim terlihat jelas dari kehadiran ratusan anggota kelompok suporter Curva Boys 1967 di Stadion Surajaya.
Kehadiran mereka bukan sekadar menonton, tetapi memberikan dukungan moril yang membara.
Nyanyian chant dan semangat yang disuarakan suporter ini menjadi suntikan motivasi penting bagi para pemain di tengah polemik manajemen.
Skuad Persela tampak antusias dan fokus mengikuti setiap instruksi pelatih, menunjukkan kekompakan mereka.
Dengan dimulainya kembali aktivitas tim, Persela Lamongan bertekad untuk segera menutup lembaran polemik internal.
Fokus utama tim saat ini adalah membangun kekompakan dan kesiapan fisik-teknis demi hasil maksimal di sisa musim kompetisi. (*)



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441634/original/034864300_1765513701-1000646600.jpg)
