Bantargebang di Ambang Penuh, Jakarta Masih Mencari Jalan Keluar Sampahnya

kompas.com
8 jam lalu
Cover Berita

BEKASI, KOMPAS.com – Timbunan sampah di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, terus bertambah, sementara daya tampung dan sistem pengolahannya nyaris tak bergerak.

Di balik gunungan sampah setinggi puluhan meter, Jakarta masih bergulat dengan solusi jangka pendek yang belum menyentuh akar persoalan.

Pengamat perkotaan Universitas Indonesia, Muh Aziz Muslim, menilai masalah Bantargebang tak bisa dilihat semata sebagai persoalan teknis di hilir.

“Volume sampah Jakarta terus naik dari waktu ke waktu, sementara kapasitas penampungan tempat pembuangan akhirnya sudah tidak lagi memadai,” ujar Aziz saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/12/2025).

Baca juga: Antrean Panjang di Bantargebang dan Nyawa Sopir Truk Sampah yang Dipertaruhkan

TPST Bantargebang yang telah beroperasi puluhan tahun kini menanggung beban jauh melampaui daya dukungnya.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=lingkungan hidup, TPST Bantargebang, pengelolaan sampah, sampah menumpuk, sampah jakarta, krisis sampah&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNi8wOTMzMDY1MS9iYW50YXJnZWJhbmctZGktYW1iYW5nLXBlbnVoLWpha2FydGEtbWFzaWgtbWVuY2FyaS1qYWxhbi1rZWx1YXItc2FtcGFobnlh&q=Bantargebang di Ambang Penuh, Jakarta Masih Mencari Jalan Keluar Sampahnya§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Berulang kali, lokasi ini menjadi sumber bencana, mulai dari longsor hingga gangguan lingkungan.

“Sampah Jakarta terus bertambah tanpa diiringi perubahan perilaku masyarakat. Sementara daya tampung Bantargebang sudah sangat terbatas, bahkan mungkin tidak lagi bisa menampung,” kata Aziz.

Infrastruktur rusak dan risiko lingkungan

Masalah kapasitas landfill juga berkelindan dengan kondisi infrastruktur.

Jalan menuju zona pembuangan rusak, alat berat tak optimal, dan risiko lingkungan kian tinggi.

Baca juga: Cerita Suherni Gantungkan Hidup dari Sampah Plastik Bantargebang

“Mau tidak mau, harus ada intervensi dari hulu sampai hilir. Dari hulunya, bagaimana sampah rumah tangga dan industri bisa diminimalisir sejak awal,” ujar Aziz.

Ia menilai prinsip reduce, reuse, recycle (3R) belum dijalankan secara konsisten dan masif.

Padahal, perubahan perilaku dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan menjadi kunci meringankan beban TPA.

KOMPAS.com/LIDIA PRATAMA FEBRIAN Penampakan TPST Bantargebang yang sampahnya sudah menggunung

Solusi tambal sulam

Terkait langkah Pemprov DKI Jakarta seperti pembangunan RDF Plant dan pemilahan sampah, Aziz menyebut kebijakan itu belum menyentuh akar masalah.

Selama timbulan sampah terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan pola konsumsi, solusi sementara hanya akan menunda krisis.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Dampak krisis paling nyata dirasakan sopir truk sampah.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Momen Hangat Felicya Angelista Dekor Pohon Natal Bersama Kedua Putrinya, Intip Keseruannya
• 23 jam lalugrid.id
thumb
Jangan Asal Main Padel karena FOMO, Ini Alasannya Menurut Dokter
• 2 jam lalukumparan.com
thumb
Seberapa Banyak Olahraga Pound Fit Bakar Kalori?
• 17 jam laluviva.co.id
thumb
Menko Airlangga Usul Terapkan WFA 29-31 Desember, Presiden Prabowo Tepuk Tangan
• 17 jam lalukompas.tv
thumb
Menyelami Hikmah Islam di Tengah Kegaduhan Pikiran Modern
• 13 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.