BEKASI, KOMPAS.com – Timbunan sampah di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, terus bertambah, sementara daya tampung dan sistem pengolahannya nyaris tak bergerak.
Di balik gunungan sampah setinggi puluhan meter, Jakarta masih bergulat dengan solusi jangka pendek yang belum menyentuh akar persoalan.
Pengamat perkotaan Universitas Indonesia, Muh Aziz Muslim, menilai masalah Bantargebang tak bisa dilihat semata sebagai persoalan teknis di hilir.
“Volume sampah Jakarta terus naik dari waktu ke waktu, sementara kapasitas penampungan tempat pembuangan akhirnya sudah tidak lagi memadai,” ujar Aziz saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/12/2025).
Baca juga: Antrean Panjang di Bantargebang dan Nyawa Sopir Truk Sampah yang Dipertaruhkan
TPST Bantargebang yang telah beroperasi puluhan tahun kini menanggung beban jauh melampaui daya dukungnya.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=lingkungan hidup, TPST Bantargebang, pengelolaan sampah, sampah menumpuk, sampah jakarta, krisis sampah&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNi8wOTMzMDY1MS9iYW50YXJnZWJhbmctZGktYW1iYW5nLXBlbnVoLWpha2FydGEtbWFzaWgtbWVuY2FyaS1qYWxhbi1rZWx1YXItc2FtcGFobnlh&q=Bantargebang di Ambang Penuh, Jakarta Masih Mencari Jalan Keluar Sampahnya§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Berulang kali, lokasi ini menjadi sumber bencana, mulai dari longsor hingga gangguan lingkungan.
“Sampah Jakarta terus bertambah tanpa diiringi perubahan perilaku masyarakat. Sementara daya tampung Bantargebang sudah sangat terbatas, bahkan mungkin tidak lagi bisa menampung,” kata Aziz.
Infrastruktur rusak dan risiko lingkunganMasalah kapasitas landfill juga berkelindan dengan kondisi infrastruktur.
Jalan menuju zona pembuangan rusak, alat berat tak optimal, dan risiko lingkungan kian tinggi.
Baca juga: Cerita Suherni Gantungkan Hidup dari Sampah Plastik Bantargebang
“Mau tidak mau, harus ada intervensi dari hulu sampai hilir. Dari hulunya, bagaimana sampah rumah tangga dan industri bisa diminimalisir sejak awal,” ujar Aziz.
Ia menilai prinsip reduce, reuse, recycle (3R) belum dijalankan secara konsisten dan masif.
Padahal, perubahan perilaku dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan menjadi kunci meringankan beban TPA.
Terkait langkah Pemprov DKI Jakarta seperti pembangunan RDF Plant dan pemilahan sampah, Aziz menyebut kebijakan itu belum menyentuh akar masalah.
Selama timbulan sampah terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan pola konsumsi, solusi sementara hanya akan menunda krisis.
Dampak krisis paling nyata dirasakan sopir truk sampah.



