FAJAR, SURABAYA – Suporter setia Persebaya Surabaya, Bonek, mulai habis kesabaran. Buruknya performa tim di paruh pertama musim 2025/2026 menjadi penyebabnya.
Menjelang bergulirnya bursa transfer paruh musim, enam pemain asing Green Force menjadi sasaran kritik pedas.
Bahkan mereka diminta untuk segera hengkang dari Persebaya.
Desakan ini menjadi sinyal kuat bagi manajemen untuk segera melakukan evaluasi dan perombakan total, seiring tuntutan Bonek agar tim kebanggaan mereka lebih kompetitif.
Buruknya penampilan pemain impor yang dinilai tidak memberi kontribusi maksimal.
Gelombang kritik ini mengalir deras di berbagai platform media sosial, yang kini menjadi ruang utama aspirasi suporter.
Kolom komentar di Instagram menjadi saksi tumpahan rasa frustrasi Bonek terhadap performa skuad Green Force.
Diskusi panas ini dipicu oleh unggahan dari akun fanbase @supporter_persebaya1927 pada 6 Desember 2025.
Akun tersebut memajang foto pemain asing Persebaya sambil memancing opini suporter dengan pertanyaan singkat: “Coba tulis nama pemain yang memiliki kontribusi lebih sejauh ini.”
Gagal Penuhi Ekspektasi
Alih-alih menyebut nama pemain yang berkontribusi, unggahan tersebut justru dibanjiri ratusan komentar yang berisi evaluasi dan kritik keras.
Mayoritas Bonek menyimpulkan bahwa jumlah pemain asing yang benar-benar memberikan dampak positif sangat minim.
Dari masukan tersebut, muncul konsensus di kalangan suporter mengenai enam nama yang dianggap paling layak didepak saat bursa transfer paruh musim dibuka.
Mereka adalah Diego Mauricio (Brasil), Dejan Tumbas (Serbia), Mihailo Perovic (Montenegro), Dime Dimov (Makedonia Utara), Leo Lelis (Brasil), dan Milos Raickovic (Montenegro).
Diego Mauricio menjadi nama yang paling sering disorot. Sebagai seorang striker, ia dianggap gagal memenuhi ekspektasi sebagai mesin gol utama tim.
“Terutama Diego, Perovic, Dimov, Milos 50:50,” tulis salah satu suporter, mencerminkan ketidakpuasan menyeluruh terhadap sektor depan.
Nama-nama lain seperti Mihailo Perovic dan Dime Dimov juga dikritik karena dianggap kurang konsisten dan kontribusinya tidak sebanding dengan status pemain asing.
Bahkan Leo Lelis, yang performanya naik turun, dan Dejan Tumbas, yang diharapkan menjadi warna baru, turut masuk dalam daftar pemain yang diminta hengkang.
Empat Pilar Konsisten
Di tengah badai kritik, Bonek juga sepakat mengenai empat pilar asing yang dinilai tampil konsisten dan layak dipertahankan sebagai tulang punggung tim.
Nama-nama yang berulang kali disebut dan mendapat dukungan penuh adalah Bruno Moreira (Brasil), Francisco Rivera (Meksiko), Risto Mitrevski (Makedonia Utara), dan Gali Freitas (Timor Leste).
“Rivera, Bruno, Gali & Risto layak musim depan tetap bersama Green Force Persebaya,” demikian dukungan salah satu Bonek.
Komentar lain menegaskan bahwa masalah utama Persebaya terletak pada produktivitas sektor krusial yang diisi pemain asing, sehingga perombakan di lini depan dianggap wajib.
Tekanan Krusial
Desakan Bonek ini merupakan sinyal serius bagi manajemen dan tim kepelatihan Persebaya Surabaya.
Bursa transfer paruh musim dipandang sebagai momentum krusial untuk melakukan evaluasi total demi mengembalikan kepercayaan suporter dan meningkatkan daya saing tim.
Langkah tegas untuk melepas pemain yang tidak berkontribusi dianggap sebagai kebutuhan mendesak.
Keputusan yang diambil manajemen saat bursa transfer resmi dibuka akan menjawab kegelisahan suporter: apakah desakan Bonek akan didengar, atau justru diabaikan.
Yang jelas, suara Bonek kini terdengar jauh lebih lantang, menuntut perubahan demi kebangkitan Persebaya. (*)




