Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengirim tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, ahli gizi dan penata sanitasi atau lingkungan ke daerah terdampak banjir Sumatera dan Aceh.
Mereka terdiri dari dokter, perawat, bidan, ahli gizi, dokter koas, ahli sanitasi lingkungan, dan ahli epidemiologi dan promosi kesehatan.
"Kebetulan kami memiliki MoU dengan Universitas Syiah Kuala, sehingga kerja sama ini nantinya bisa direalisasikan dalam rangka pengabdian masyarakat bersama di daerah musibah. Kami juga sedang menyiapkan mengirim satu unit mobil UNUSA-Water yang dapat digunakan untuk memenuhi air bersih di lokasi," kata Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono, DEA, IPU, ASEAN.Eng., Selasa (16/12).
Ditambahkan Rektor, Tim Unusa Peduli akan memilih Aceh, tepatnya di daerah Kab. Bener Meriah, yang sampai hari ini masih terisolir, menjadi titip utama rencana Tim Unusa Peduli. Informasi yang diterima, setelah banjir bandang dan longsor akhir November 2025, sekitar 46.611 jiwa warga Kab. Bener Meriah masih terisolasi, karena akses jalan darat ke banyak desa terputus total.
Akibat putusnya akses ini juga yang menyebabkan distribusi bantuan berjalan sangat lambat dan sulit, sehingga banyak warga bahkan harus mengambil bantuan dengan berjalan kaki jauh atau melewati medan berat. Selain itu, di kabupaten ini juga, infrastruktur rusak parah: banyak jalan dan jembatan putus, sejumlah rumah dan fasilitas permukiman serta lahan rusak akibat longsor dan banjir, demikian juga dengan suplai listrik dan komunikasi masih terganggu di banyak titik listrik masih padam, jaringan telekomunikasi belum pulih dengan baik.
Terkait dengan pengiriman unit mobil UNUSA-Water, Rektor menjelaskan, pihaknya kini sedang mencari donatur untuk proses pengiriman.
"Kami mencoba untuk bekerja sama dengan TNI AL yang telah mengirim bantuan dari Jawa Timur untuk bisa mengirimkan mobil UNUSA-Water," katanya.
Sementara hasil pendataan terhadap mahasiswa, Direktur Akademik, Kemahasiswaan dan Perpustakaan, Dr Umdatus Sholeha mengatakan, sejauh ini jumlah mahasiswa yang berasal dari lokasi musibah sebanyak tiga belas orang.
"Dari jumlah tersebut sebanyak enam orang mahasiswa sudah didata dan dalami persoalannya. Mereka menyatakan belum membutuhkan bantuan, namun demikian bila sewaktu-waktu mahasiswa tersebut membutuhkan bantuan akan kami bantu. Lainnya masih kami data dan pastikan untuk layak-tidaknya mereka menerima bantuan. Intinya kami tidak ingin musibah yang ada di Aceh, Sumbar dan Sumut menghambat mahasiswa yang daerahnya terdampak, tapi kami juga akan memastikan kelayakannya dalam menerima bantuan nantinya," bebernya.
Sedang terkait dengan pengumpulan dan penggalangan dana, bekerja sama dengan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa), Unusa bersama civitas akademika juga telah menyiapkan rekening Unusa Peduli. Rekening ini disiapkan khusus untuk penggalangan dana pada musibah dan berbagai peristiwa yang memerlukan bantuan.
"Tentu kami berharap tidak hanya civitas akademika yang akan dihimpun tetapi juga masyarakat luas. Adik-adik mahasiswa kami terjunkan juga ke rumah sakit-rumah sakit milik Yarsis untuk menjemput donatur yang ingin berbagi," kata Umdatus.





