Jakarta, IDN Times - Presiden RI Prabowo Subianto berencana membentuk satuan tugas (satgas) khusus rehabilitasi dan rekonstruksi tiga provinsi di Sumatra yang terdampak parah banjir bandang dan tanah longsor. Satgas ini disiapkan untuk mempercepat pemulihan wilayah terdampak, sekaligus memastikan negara hadir secara nyata di lapangan.
Menanggapi rencana tersebut, Anggota DPR RI Azis Subekti menegaskan pentingnya satgas bekerja dalam satu komando, satu data, satu target, dan satu ritme dari pusat hingga daerah. Menurutnya, tanpa koordinasi yang solid, satgas yang melibatkan banyak kementerian dan lembaga justru berisiko tidak efektif.
“Apa yang disampaikan Presiden Prabowo dalam rapat paripurna kabinet patut kita dukung dengan kepala dingin, dada yang lebar dan kerja cepat, negara hadir, situasi dipantau, dan kita masuk ke fase rehabilitasi serta rekonstruksi, melalui satgas atau badan khusus. Ini bukan sekadar kalimat, ini arah kerja kongkret,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025).
Azis mengingatkan agar korban bencana tidak kembali menjadi pihak yang paling dirugikan akibat lambannya birokrasi.
“Kita tidak boleh terjebak pada pola lama, riuh di awal, senyap pada substansi penyelesaian masalah,” ujar Azis.
“Karena itu, satgas rehabilitasi dan rekonstruksi harus dipahami sebagai mesin pemulihan, bukan tambahan stempel bukan sekedar tambah lembaga apalagi bikin kerja berbelit. Satgas rehabilitasi dan rekonstruksi itu harus menjadi satu komando, satu data, satu target, satu ritme dari pusat sampai daerah,” sambungnya.



