FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aktor Nicholas Saputra membagikan cerita pilu yang hingga kini masih mengganggu pikirannya. Bukan cerita dalam film atau produksi dokumenter, melainkan pertemuannya dengan seorang pemuda saat ia beberapa kali berkunjung ke Aceh.
Pemuda tersebut kerap menemani dan mengantar Nicholas selama berada di sana. Bahkan setelah kunjungan selesai dan Nicholas kembali ke Jakarta, komunikasi di antara mereka tetap berjalan. Sesekali, pemuda itu menghubunginya hanya untuk menanyakan kabar.
“Waktu saya sering ke Aceh, ada satu pemuda yang sering nganterin kita dari tempat ke tempat yang lain. Dia sering mengirim chat ke saya, bahkan dia sering telepon untuk nanya kabar,” ujar Nicholas dikutip pada Selasa (16/12).
Rasa penasaran membuat Nicholas menanyakan kondisi hidup pemuda tersebut. Ia pun bertanya soal pekerjaan yang kini dijalani. Ternyata, pemuda yang tidak disebutkan namanya oleh Nicholas hanyalah seorang pemuda yang berprofesi sebagai tukang becak yang mengangkut kayu dari hutan ke kota.
“Saya nanya ke dia apa pekerjaannya sekarang, kata dia ‘saya narik becak bang, bawa kayu dari hutan ke kota’. Becak tuh di sana kayak kendaraan kecil buat ngangkut-ngangkut barang,” katanya.
Tak berhenti di situ, Nicholas kembali bertanya alasan pemuda tersebut memilih pekerjaan itu. Jawaban yang disampaikan justru membuatnya terdiam.
“Lalu saya nanya lagi ke dia kenapa ambil pekerjaan itu, katanya ‘karena lapar kami bang, sudah dua tahun saya pengangguran. Kalau saya kerja di kota, mama saya siapa yang jaga bang’’,” lanjutnya.
Setahun berselang, pemuda itu kembali menghubungi Nicholas. Namun, tak ada perubahan dalam hidupnya, dan masih menjalani pekerjaan yang sama, dengan kondisi yang juga tak jauh berbeda.
“Tahun depannya dia telepon saya lagi, ternyata dia masih melakukan pekerjaan yang sama,” ucap Nicholas.
Setelah itu, komunikasi keduanya sempat terputus cukup lama. Hingga suatu hari, kabar yang datang justru mengejutkan Nicholas. Pemuda yang dulu kerap menanyakan kabar tersebut kini harus berurusan dengan hukum.
“Lama saya nggak dengar kabarnya, sampai saya tahu ternyata dia sekarang dipenjara karena ketahuan bawa kayu ilegal,” tuturnya.
Mendengar kabar itu, Nicholas mengaku tak tahu harus berkata apa. Ia menilai kondisi yang dialami pemuda tersebut sangat dipengaruhi oleh keterbatasan pendidikan dan minimnya kesempatan kerja di daerahnya.
“Saya nggak tahu harus ngomong apa. Ini kenyataan yang ada karena dia juga nggak lulus SMA, pendidikannya kurang, kesempatan pekerjaannya juga kurang, tinggalnya juga di posisi yang jauh dari jangkauan,” katanya.
Nicholas pun tak menutupi perasaannya saat menceritakan kisah tersebut. Baginya, cerita pemuda Aceh itu menjadi fakta tentang kerasnya hidup di daerah yang serba terbatas.
“Dan saya melihat ini sedih banget,” pungkas Nicholas. (Wahyuni/Fajar)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5334601/original/017172600_1756721964-20250901-Yakult-HEL_5.jpg)



