Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), gerak cepat menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir akibat hujan yang terjadi Minggu (14/12) hingga Senin (15/12) di Kecamatan Pujut.
"Pendistribusian logistik bantuan untuk warga terdampak banjir telah dilakukan," kata Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, di Lombok Tengah, Selasa.
Ia mengatakan banjir yang terjadi di wilayah Lombok Tengah bagian selatan atau di Kecamatan Pujut dan Praya Barat tersebut hanya sementara.
Kondisi itu dampak cuaca ekstrem yang terjadi dan kondisi jaringan irigasi yang tersumbat sampah dan faktor lainnya.
"Kondisi banjir itu tidak terjadi terlalu lama dan saat ini kondisi telah normal. Tidak ada korban jiwa," katanya.
Ia mengatakan mencegah terjadinya banjir di Lombok Tengah bukan hanya tugas pemerintah, namun partisipasi masyarakat sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang sampah serta melaksanakan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
"Jika ada tumpukan sampah di jaringan drainase, agar dibersihkan supaya tidak terjadi genangan banjir ketika terjadi hujan," katanya.
Baca juga: BPBD berikan bantuan kepada korban banjir tiga desa di Lombok Tengah
Ia mengatakan langkah ke depan dilakukan revitalisasi terhadap beberapa jaringan irigasi yang telah mulai mengalami pendangkalan, namun hal itu dilakukan secara bertahap sesuai kondisi anggaran.
"Kolaborasi semua pihak termasuk masyarakat sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir di Lombok Tengah," katanya..
Sebelumnya akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada Minggu (14/12) hingga Senin (15/12) mengakibatkan warga terdampak bencana banjir di Desa Kuta dengan jumlah warga terdampak di Dusun Baturiti 17 KK, Dusun Kuta Satu 7 KK dan Dusun Marendeng 10 KK, sehingga total 34 KK.
"Kondisi saat ini air sudah surut , keadaan sudah kembali normal. Tidak ada korban jiwa," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan kemunculan bibit siklon tropis 93S di perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) bagian selatan yang berpotensi cuaca buruk di Jawa Timur dan kawasan Kepulauan Sunda Kecil.
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Khusus BMKG Miming Saepudin mengatakan bibit siklon tropis 93S terbentuk pada 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB atau 08.00 Wita.
"Potensi bibit siklon tropis 93S berkembang menjadi siklon tropis dalam kategori peluang rendah," ujarnya dalam laporan yang diterima di Mataram, NTB, Jumat.
Baca juga: Polisi berikan bantuan kepada korban banjir di Lombok Tengah
Ia menjelaskan bibit siklon tropis 93S didukung oleh aktifnya gelombang Equatorial Rossby dan gelombang frekuensi rendah di sekitar sistem.
"Pendistribusian logistik bantuan untuk warga terdampak banjir telah dilakukan," kata Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, di Lombok Tengah, Selasa.
Ia mengatakan banjir yang terjadi di wilayah Lombok Tengah bagian selatan atau di Kecamatan Pujut dan Praya Barat tersebut hanya sementara.
Kondisi itu dampak cuaca ekstrem yang terjadi dan kondisi jaringan irigasi yang tersumbat sampah dan faktor lainnya.
"Kondisi banjir itu tidak terjadi terlalu lama dan saat ini kondisi telah normal. Tidak ada korban jiwa," katanya.
Ia mengatakan mencegah terjadinya banjir di Lombok Tengah bukan hanya tugas pemerintah, namun partisipasi masyarakat sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang sampah serta melaksanakan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
"Jika ada tumpukan sampah di jaringan drainase, agar dibersihkan supaya tidak terjadi genangan banjir ketika terjadi hujan," katanya.
Baca juga: BPBD berikan bantuan kepada korban banjir tiga desa di Lombok Tengah
Ia mengatakan langkah ke depan dilakukan revitalisasi terhadap beberapa jaringan irigasi yang telah mulai mengalami pendangkalan, namun hal itu dilakukan secara bertahap sesuai kondisi anggaran.
"Kolaborasi semua pihak termasuk masyarakat sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir di Lombok Tengah," katanya..
Sebelumnya akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada Minggu (14/12) hingga Senin (15/12) mengakibatkan warga terdampak bencana banjir di Desa Kuta dengan jumlah warga terdampak di Dusun Baturiti 17 KK, Dusun Kuta Satu 7 KK dan Dusun Marendeng 10 KK, sehingga total 34 KK.
"Kondisi saat ini air sudah surut , keadaan sudah kembali normal. Tidak ada korban jiwa," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan kemunculan bibit siklon tropis 93S di perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) bagian selatan yang berpotensi cuaca buruk di Jawa Timur dan kawasan Kepulauan Sunda Kecil.
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Khusus BMKG Miming Saepudin mengatakan bibit siklon tropis 93S terbentuk pada 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB atau 08.00 Wita.
"Potensi bibit siklon tropis 93S berkembang menjadi siklon tropis dalam kategori peluang rendah," ujarnya dalam laporan yang diterima di Mataram, NTB, Jumat.
Baca juga: Polisi berikan bantuan kepada korban banjir di Lombok Tengah
Ia menjelaskan bibit siklon tropis 93S didukung oleh aktifnya gelombang Equatorial Rossby dan gelombang frekuensi rendah di sekitar sistem.




