Memahami Siklon Tropis Bangkung: Dampaknya Terhadap Cuaca di Indonesia

narasi.tv
10 jam lalu
Cover Berita

Siklon tropis merupakan sistem cuaca bertekanan rendah yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem, terutama di wilayah tropis. Karakteristik utama dari siklon tropis termasuk kecepatan angin yang tinggi, tekanan yang rendah, serta badai dan hujan lebat.

Informasi terkini mengenai Siklon Tropis Bakung diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menurut data yang dirilis, pada 12 Desember 2025, Siklon Tropis Bakung terbentuk dari Bibit Siklon 91S dan terpantau di Samudera Hindia barat daya Lampung. Siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 35 knot (65 km/jam) dan tekanan di sekitar sistem mencapai 1000 hPa. Pergerakan Siklon Tropis Bakung cenderung menjauh dari wilayah Indonesia, meskipun dampak tidak langsungnya tetap perlu diwaspadai.

Dalam 24 jam berikutnya, kecepatan angin diprediksi dapat meningkat menjadi 55 knot (100 km/jam), menunjukkan intensitas yang semakin kuat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada akan potensi dampak yang dapat muncul.

Dampak Cuaca dari Siklon Bakung

Dampak cuaca yang ditimbulkan oleh Siklon Tropis Bakung cukup signifikan, meskipun pergerakannya menjauhi Indonesia. Salah satu dampak utama adalah potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa terjadi di beberapa wilayah, seperti Bengkulu, Lampung, dan Banten. Hujan deras ini dapat mengakibatkan banjir dan gangguan aktivitas harian masyarakat.

Selain hujan, angin kencang juga diprediksi akan melanda sejumlah wilayah. Di beberapa daerah, khususnya Bengkulu dan wilayah pesisir, masyarakat harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya angin kencang yang dapat membahayakan keselamatan. BMKG telah memberikan peringatan agar masyarakat tidak lengah terhadap potensi ini.

Gelombang tinggi di perairan juga menjadi ancaman serius yang perlu diperhatikan. Gelombang dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia bagian barat, termasuk kawasan Kepulauan Mentawai hingga Lampung, serta Selat Sunda bagian selatan. Nelayan disarankan untuk menyesuaikan kegiatan mereka demi keselamatan.

Perkembangan Bibit Siklon Tropis 92S dan 93S

Selain Siklon Tropis Bakung, terdapat juga perkembangan dua bibit siklon tropis lainnya, yaitu 92S dan 93S. Bibit Siklon 92S terpantau di Samudera Hindia barat Bengkulu. Saat ini, bibit ini memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 20 knot dan tekanan minimum mencapai 1007 hPa. Meskipun kondisinya masih lemah, dampak tidak langsungnya bisa berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Sumatera Barat.

Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 93S sekarang ini terpantau di sekitar 12.6 derajat Lintang Selatan dan 112.3 derajat Bintang Timur. Keberadaan bibit siklon ini juga diwaspadai karena dapat memicu cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Hujan sedang hingga lebat serta angin kencang diprediksi akan terjadi di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.

BMKG memprediksi bahwa kedua bibit siklon ini akan terus bergerak menjauh dari wilayah Indonesia. Namun, potensi dampak cuaca buruk yang ditimbulkannya tetap harus diperhatikan dengan seksama oleh masyarakat, terutama di wilayah yang rawan terdampak.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pemerintah Siapkan Bea Keluar Batu Bara Berlaku 2026, Targetkan Rampung Sebelum Akhir 2025
• 1 jam lalupantau.com
thumb
Nadiem Makarim Disebut Terima Rp809 Miliar di Kasus Korupsi Chromebook
• 9 jam laluviva.co.id
thumb
Hukum Lalu Lintas: Mengapa Paling banyak Dilanggar ?
• 3 jam lalukumparan.com
thumb
9 Potret Dude Harlino wisuda sarjana di usia 45 tahun, ungkap dukungan Alyssa Soebandono saat kuliah
• 7 jam lalubrilio.net
thumb
BPOM Resmikan Fasilitas Radiofarmaka Kalbe di Sidoarjo untuk Perkuat Penanganan Kanker Nasional
• 9 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.