Kepala BNN Ajak Masyarakat Hentikan Stigma Negatif terhadap Pengguna Narkoba dan Perkuat Upaya Rehabilitasi

pantau.com
12 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Kepala Badan Narkotika Nasional Suyudi Ario Seto menyerukan agar masyarakat tidak lagi menilai pengguna narkoba secara negatif melalui berbagai stigma buruk yang justru menghambat proses pemulihan.

Suyudi Ario Seto mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap upaya pencegahan dan pemulihan kasus narkoba, seraya menegaskan bahwa persoalan stigma merupakan pekerjaan rumah bersama.

"Jadi ini pekerjaan rumah PR buat kita semua, PR buat saya, bagaimana kita berpikir untuk bisa merehabilitasi, banyak stigma-stigma negatif yang selalu menyasar kepada para pengguna. Yang sesungguhnya para pengguna ini adalah korban yang seharusnya kita kirim mereka, kita ajak mereka untuk sembuh," ungkap Suyudi.

Menurutnya, stigma negatif yang melekat pada pengguna narkoba sangat beragam dan kerap menyulitkan proses pemulihan.

Salah satu stigma yang sering dilekatkan adalah anggapan bahwa pengguna narkoba merupakan musuh masyarakat.

"Tetapi karena stigma-stigma yang negatif yang selalu disebar, diglorifikasi ke masyarakat bahwa pengguna narkoba ini adalah aib, musuh masyarakat, atau masyarakat kelas dua yang harus disingkirkan," ujarnya.

Stigma Dinilai Jadi Strategi Bandar Narkoba

Suyudi Ario Seto menilai stigma-stigma negatif tersebut justru dimanfaatkan bandar narkoba untuk menakut-nakuti para pengguna agar enggan menjalani rehabilitasi.

Ia menyebut pola tersebut sebagai strategi jahat yang sengaja dirancang untuk memperluas penyebaran narkoba.

"Inilah pola bandar. Pola jahat mereka untuk sengaja menakuti atau membuat fear, ketakutan orang. Masuk ke rehabilitasi sama saja bagi mereka, penjara. Rehabilitasi adalah tempat penghukuman. Ini sengaja diglorifikasi oleh mereka, supaya apa Supaya orang tidak mau. Supaya barangnya laku terus. Inilah cara atau strategi bandar. Jadi kita jangan terkecoh," tegas Suyudi.

Kepala BNN juga mengungkapkan bahwa sebanyak 1,73 persen atau sekitar 3,3 juta dari total 270 juta penduduk Indonesia telah terpapar narkoba.

Jumlah tersebut dinilai tidak sedikit dan menjadi tantangan besar bagi negara dalam upaya pencegahan dan penanganan narkoba.

Edukasi Jadi Kunci Pencegahan

Menurut Suyudi, kesulitan dalam pencegahan dan penanganan narkoba dapat diatasi melalui edukasi dan peningkatan literasi masyarakat.

Edukasi dinilai sangat penting terutama bagi anak-anak yang masih bersekolah guna meningkatkan kualitas pencegahan sejak dini.

"BNN Indonesia semangatnya bukan hanya pemberantasan atau penindakan, tetapi justru yang lebih mulia adalah bagaimana kita melakukan upaya pencegahan dari hulunya. Tentunya seperti itu, seperti apa yang kita lakukan hari ini, saya datang ke sini melakukan edukasi dan literasi kepada anak-anak. Semua ini adalah bagian yang sangat penting," pungkasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Rahmat Erwin Abdullah Tambah Emas dari Angkat Besi di SEA Games 2025, Indonesia Koleksi 58 Emas
• 13 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Pascabencana, BPJN Aceh Selesaikan 68 dari 171 Titik Longsor
• 6 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Vinfast Mau Tambah Investasi US$1 Miliar, Kapasitas Pabrik Jadi 350.000 Unit
• 13 jam lalubisnis.com
thumb
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor
• 12 jam lalusuara.com
thumb
Pramono Anung Siapkan Penampungan Sementara Pedagang Korban Kebakaran di Pasar Kramat Jati
• 16 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.