MerahPutih.com - Anggota Komisi V DPR RI, H. Ruslan Daud, mengapresiasi diresmikannya kembali jalur penerbangan Kualanamu–Rembele yang menghubungkan Aceh Tengah melalui Bandara Rembele, Kabupaten Bener Meriah.
Pembukaan rute tersebut dinilai strategis untuk menunjang mobilitas masyarakat Takengon dan Bener Meriah, terutama dalam situasi pascabencana.
Ruslan Daud menyampaikan, selama jalur udara menuju Bandara Rembele vakum, masyarakat Aceh Tengah mengalami keterbatasan akses yang berdampak pada distribusi logistik, pelayanan kemanusiaan, serta aktivitas ekonomi, khususnya setelah bencana banjir dan gempa pada akhir November 2025 lalu.
Kondisi geografis yang berat dan rawan bencana menjadikan transportasi udara sebagai kebutuhan mendesak.
Baca juga:
Rute Kualanamu–Rembele Diresmikan, Vital untuk Transportasi Udara Pascabencana
“Pembukaan kembali jalur udara ini adalah jawaban atas kebutuhan riil masyarakat Takengon dan Bener Meriah. Transportasi udara sangat vital, terutama saat jalur darat terputus akibat longsor dan banjir,” ujar Ruslan Daud, di Jakarta, Selasa (16/12).
Ia menyebutkan, aspirasi terkait terbatasnya penerbangan menuju Bandara Rembele telah lama disampaikan masyarakat Aceh Tengah.
Aspirasi tersebut kemudian diteruskannya kepada Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, hingga akhirnya ditindaklanjuti oleh maskapai Lion Air dengan membuka penerbangan harian.
“Awalnya hanya direncanakan beberapa kali dalam seminggu, namun kini menjadi setiap hari. Kami berharap dengan dibukanya jalur ini, penyaluran logistik berjalan lebih lancar sehingga mempercepat proses pemulihan pascabencana banjir dan longsor,” katanya.
Baca juga:
Yayasan JHL Merah Putih Kasih Terobos Medan Rawan Longsor, Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra
Ruslan Daud juga menyampaikan apresiasi kepada Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, serta Lion Air Group yang dinilai cepat merespons kebutuhan masyarakat Aceh, khususnya wilayah tengah yang selama ini sulit dijangkau.
“Ini bukan hanya soal konektivitas, tetapi juga keadilan pembangunan. Jalur udara ini akan menggerakkan ekonomi daerah, mempercepat distribusi bantuan, dan memperkuat layanan publik, terutama pascabencana,” tegasnya.
Sebagai mitra kerja Kementerian Perhubungan, Ruslan Daud menegaskan Komisi V DPR RI akan terus mendorong penguatan bandara-bandara rintisan di Aceh, termasuk Bandara Rembele, agar pelayanan penerbangan semakin aman, terjangkau, dan berkelanjutan.
“Ke depan, frekuensi penerbangan diharapkan terus ditingkatkan sesuai kebutuhan masyarakat. Negara harus hadir memastikan wilayah seperti Takengon dan Bener Meriah tidak terisolasi,” pungkasnya. (Pon)





