PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau Bank BRI memastikan restrukturisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terdampak bencana di Sumatera tidak memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, mengatakan perusahaan sudah menghitung total jumlah debitur KUR, terutama di wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Barat, yang akan direstrukturisasi.
Kendati demikian, Hery tidak menyebutkan dengan rinci jumlah debitur maupun angka KUR yang akan direstrukturisasi. Dia hanya menyebutkan program restrukturisasi ini tergantung pada kebijakan setiap perbankan.
"Kalau di Aceh kan enggak ada, di Aceh adanya BSI (Bank Syariah Indonesia) Di Sumatera Utara dan Sumatera Barat pasti ada, kita sudah punya angkanya. Intinya gini lah, kita enggak akan memberatkan nasabah," ungkapnya saat ditemui di Menara BRIlian, Selasa (16/12).
Saat ditanya terkait dampak restrukturisasi KUR korban bencana Sumatera terhadap kinerja perusahaan, Hery hanya memastikan tidak ada dampak yang signifikan.
Pasalnya, BRI merupakan bank penyalur KUR terbesar. Dari total alokasi KUR yang disediakan pemerintah sekitar Rp 200 triliun, BRI menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp 105 triliun.
"(Dampaknya) enggak besar, BRI kan gede banget gitu kan. Enggak besar, saya enggak pegang angka exact-nya, tapi menurut saya kalau dibandingkan dengan BRI bank-wide ya enggak besar," tegas Hery.




