Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan kepada Presiden Prabowo penerapan skema work from anywhere (WFA) pada 29 sampai 31 Desember 2025, menjadi salah satu berita populer di kumparanBISNIS, Selasa (16/12).
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengeklaim surplus pasokan beras Indonesia turut mempengaruhi harga beras dunia. Untuk lebih jelasnya, berikut ringkasan berita populer tersebut:
Usulan WFA
Menurut Airlangga, kebijakan tersebut bakal membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi kuartal terakhir tahun ini. Selain itu, juga sebagai langkah untuk mengoptimalkan mobilitas masyarakat selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
"Saya mengusulkan penerapan skema Work From Anywhere (WFA) pada tanggal 29 sampai 31 Desember 2025," ujar Airlangga dalam Instagramnya, Selasa (16/12).
Harga Beras Turun
Zulhas menyebut sebelumnya Indonesia merupakan pembeli beras terbesar di dunia. Maka dari itu, ketika penyetopan impor dilakukan, pengaruhnya terasa pada harga beras dunia.
“Dulu waktu saya menteri perdagangan itu harga beras USD 650 per tonnya. Sekarang karena kita tidak belanja, beras itu di bawah USD 400 (per ton). Jadi pengaruh harga dunia luar biasa. Maka Menteri Pertanian dapat penghargaan dari PBB, karena kita bisa menurunkan harga beras dunia,” ujar Zulhas dalam acara Hakordia 2025 di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat pada Selasa (16/12).
Zulhas mengatakan dalam satu tahun belakangan Indonesia sudah berhasil menyetop impor beras. Selain itu, produksi beras di tahun 2025 juga mengalami surplus hingga lebih dari 4 juta ton.
“Satu tahun ini kita sudah bisa swasembada, nanti Mentan akan umumkan akhir Desember bahwa kita sudah swasembada. Dalam satu tahun, kita tahun lalu impor beras 4,5 juta (ton), tahun ini kita surplus 4,7 juta (ton). Jadi kita akan impor lagi, di gudang Bulog (ada) 3,7 juta ton,” ujarnya.



