Pantau - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) bersama Gerakan Koperasi Peduli Bencana menghimpun bantuan solidaritas bagi korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dengan total dana tahap pertama mencapai Rp1,65 miliar.
Dana bantuan tersebut difokuskan pada kebutuhan mendesak masyarakat terdampak, terutama untuk penyediaan air bersih dan fasilitas sanitasi.
Sekretaris Kemenkop Ahmad Zabadi menyatakan, "Kami menyiapkan toilet mobile yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat terdampak bencana, serta penyulingan air bersih," ungkapnya.
Selain alat kebersihan dan sanitasi, bantuan yang disalurkan juga meliputi popok bayi, pembalut wanita, perlengkapan kebersihan, mainan anak-anak, kain kafan, dan baju batik.
Ahmad Zabadi menambahkan bahwa Gerakan Koperasi Peduli Bencana akan terus melanjutkan penggalangan dana dan penyaluran bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Gerakan ini menjadi wujud solidaritas koperasi, bukan hanya sebagai entitas bisnis, tetapi juga memiliki peran sosial. Insya Allah dukungan akan terus digulirkan sesuai kebutuhan masyarakat", ia mengungkapkan.
Dukungan Transportasi dan Pemulihan EkonomiMenteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Asisten Teritorial (Aster) Angkatan Udara untuk memperkuat dukungan logistik di daerah terdampak.
Dukungan ini diprioritaskan untuk Kabupaten Bener Meriah di Aceh, dan juga akan menyasar wilayah lain di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak bencana.
Ferry menjelaskan bahwa terdapat sekitar 200 ton kopi milik koperasi lokal di Kabupaten Bener Meriah yang kesulitan didistribusikan akibat terputusnya jalur transportasi.
"Kemenkop telah mengirim surat kepada Panglima TNI agar pesawat Angkatan Udara dapat dimanfaatkan mengangkut kopi tersebut sehingga bisa ditampung dan dijual, sehingga dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat setempat", ujarnya.



