Liputan6.com, Jakarta - Putra Riza Chalid, Muhammad Kerry Adrianto Riza yang juga merupakan Beneficial Owner Navigator Khatulistiwa menyatakan, Terminal BBM milik PT Orbit Terminal Merak (OTM) berperan penting dalam mengakhiri ketergantungan impor BBM yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Pria yang didakwa merugikan keuangan negara sebesar Rp 285 triliun dalam kasus dugaan korupsi minyak mentah itu mengatakan, terminal OTM hingga saat ini masih digunakan oleh PT Pertamina dan memberikan manfaat nyata bagi ketahanan energi nasional. Fasilitas tersebut menjadi solusi atas ketergantungan pasokan BBM dari luar negeri, khususnya Singapura.
Advertisement
"Faktanya OTM ini sangat bermanfaat, masih dipakai sampai sekarang, menghilangkan ketergantungan impor dari Singapura selama puluhan tahun, dan memberikan untung bagi pertamina yang luar biasa besarnya," tutur Kerry di sela persidangan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).
Dia membantah bahwa proses penyewaan terminal BBM melalui mekanisme penunjukan langsung yang dilakukan tidak sesuai aturan. Menurutnya, proses pengadaan terminal BBM melalui mekanisme penunjukan langsung telah diterapkan di hampir seluruh terminal BBM swasta yang disewa oleh Pertamina.
“Dari belasan terminal BBM swasta yang disewakan Pertamina, hampir semuanya proses pengadaannya melalui penunjukan langsung,” jelas dia.
"Jadi itu silahkan bisa ditanyakan ke pertamina, dari saksi Hanung dan Alfian dalam persidangan juga sudah menyatakan bahwa pengadaan langsung itu sudah sesuai dgn peraturan, dan juga dari evaluasi BPKP, itu juga benar pengadaannya, tidak ada salahnya," Kerry menandaskan.



