Usai Swasembada Beras-Jagung, RI Kejar Hilirisasi Kelapa-Kakao Cs pada 2026

bisnis.com
13 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan hilirisasi sektor perkebunan dan hortikultura, mulai dari kelapa hingga kakao, akan menjadi fokus pemerintah pada 2026.

Pada tahun ini, pemerintah masih memfokuskan upaya pada pencapaian swasembada beras dan jagung sehingga kedua komoditas tersebut tidak perlu diimpor.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan hilirisasi perkebunan dan hortikultura pada tahun depan akan dilakukan melalui peremajaan beberapa komoditas dengan anggaran senilai Rp9,95 triliun. Komoditas yang dimaksud di antaranya kopi, kakao, pala, lada, gambir, kacang mete, hingga tebu.

“Kemudian turunan hilirisasi produksinya, pabrik coklatnya, pabrik gulanya kelapa, pabrik kelapanya ini melibatkan BUMN melibatkan petani dan melibatkan pihak swasta. Kami sudah identifikasi di mana-mana,” kata Sudaryono dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Selain hilirisasi perkebunan, pemerintah juga akan menggenjot produksi peternakan dalam negeri untuk mendukung kebutuhan makan bergizi gratis (MBG). Adapun, anggaran yang digelontorkan mencapai Rp20 triliun dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

“Nanti diinvestasikan untuk kebutuhan pakan kemudian indukan, bakalan, bibit kemudian obat-obatan, vaksin dan lain-lain yang disebar ke seluruh Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga

  • Kementan: Banjir di Sentra Sawit Aceh-Sumatra Tak Ganggu Produksi Minyak Goreng
  • RI Impor Beras Rp2,97 Triliun, Kementan: Itu Beras Khusus & Industri
  • Kementan Kebut Distribusi Beras-Minyak Goreng ke Daerah Terdampak Banjir Sumatra

Nantinya, sambung dia, peternakan tersebut akan melibatkan Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Puutih dengan melibatkan pertanak lokal.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan Indonesia akan mencapai swasembada pangan pada 1 Januari 2026.

Amran menyatakan bahwa mulanya Kepala Negara RI menargetkan Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam 4 tahun. Namun, targetnya berangsur dipangkas menjadi satu tahun.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), Amran menyebut produksi beras dalam negeri akan naik hingga 4,17 juta ton pada akhir tahun ini.

“Insya Allah, dua minggu kemudian kita bisa umumkan Indonesia swasembada pangan dan tercepat mencapai swasembada pangan di tanggal 1 Januari [2026],” kata Amran dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (15/12/2025).

Dia menyatakan cadangan beras dalam negeri di Perum Bulog menjadi stok tertinggi pada 2025. Dia memperkirakan, stok beras dalam negeri akan mencapai 3,7 juta pada akhir tahun ini.

Adapun, kata dia, stok tersebut merupakan stok tertinggi dibandingkan torehan pada 1984 yang pernah mencapai 3 juta ton dengan penduduk 161 juta jiwa.

“Sekarang [2025] 286 juta [jiwa], stok kita 3,7 juta [ton beras] sampai akhir tahun,” imbuhnya.

Dalam catatan Bisnis, BPS memperkirakan potensi produksi beras akan mencapai 34,79 juta ton sepanjang Januari—Desember 2025. Kenaikan potensi produksi terutama ditopang subround I (Januari–April 2025) yang melonjak 26,54%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini memperkirakan potensi produksi beras akan naik 4,17 juta ton atau 13,60% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.

Pudji menuturkan, peningkatan ini juga sejalan dengan potensi luas panen padi sepanjang Januari—Desember 2025 yang diperkirakan akan mencapai 11,36 juta hektare. BPS memperkirakan, luas panen padi naik 1,31 juta hektare atau 13,03% dibandingkan dengan periode yang sama 2024.

“Peningkatan potensi luas panen Januari—Desember 2025 ini utamanya disumbang oleh peningkatan luas panen pada subround I, yaitu Januari—April 2025 yang meningkat sebesar 25,82%,” kata Pudji dalam Rilis BPS, Senin (1/12/2025).

Namun, angka potensi ini masih dapat berubah tergantung pada kondisi pertanaman padi sepanjang November 2025–Januari 2026, mulai dari serangan hama, banjir, kekeringan, maupun pelaksanaan panen yang dilakukan oleh para petani.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
PLN Resmikan SPKLU Center ke-6 di Jawa Barat, Siap Hadapi Lonjakan Pengguna EV Saat Nataru
• 19 jam lalusuara.com
thumb
Target Zero ODOL 2027, MTI Jatim Ungkap Tantangan Besar di Lapangan
• 13 menit lalusuarasurabaya.net
thumb
Grand Waterfront Sedayu City Kelapa Gading Hadir sebagai Destinasi Kuliner dan Hiburan Baru Sambut Akhir Tahun 2025
• 22 jam lalufajar.co.id
thumb
Persija Siap Bajak Hugo Gomes dari Dewa United untuk Gantikan Franca, Sang Pemain Pernah Dibidik Persebaya
• 17 jam laluharianfajar
thumb
OJK Cabut Izin Usaha BPR Bumi Pendawa Raharja, Nasabah Diminta Tetap Tenang
• 10 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.