EtIndonesia. Pemilik toko buah yang menjadi pahlawan—yang melucuti salah satu pelaku penembakan di Bondi dengan menerjang pria bersenjata berat itu tanpa ragu—kini menghadapi masa pemulihan berbulan-bulan setelah tertembak beberapa kali dalam pembantaian di pantai paling terkenal di Australia.
Ahmed Al Ahmed (43), seorang ayah dua anak, disebut para saksi kemungkinan besar menyelamatkan banyak nyawa ketika ia merampas senjata dari tangan salah satu penyerang. Ia menjalani operasi pada Senin dan kini dirawat di rumah sakit.
Menurut Lubaba Alhmidi Alkahil, yang menjenguknya sambil membawa bunga dan makanan, Ahmed masih kesakitan, namun ditemani keluarga yang diliputi kecemasan sekaligus kebanggaan atas aksi heroiknya.
“Saya pikir setidaknya dia membutuhkan enam bulan untuk pulih… lukanya parah,” kata direktur media Australians for Syria Association kepada AAP.
“Dia punya dua anak perempuan yang masih kecil,” tambahnya.
“Saat dia menerjang pelaku itu… yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana menyelamatkan orang-orang ini.”
Sepupu Al Ahmed, Mustafa Al-Asaad, mengatakan sang pahlawan dadakan tertembak di bahu kiri dan tangan.
Al-Asaad menuturkan pengakuan sepupunya—warga negara Australia asal Suriah—yang berkata,
“Tuhan memberi saya keberanian untuk menerjang penembak itu.”
“Dia tidak memikirkan kematian ketika melihat peluru beterbangan di udara,” ujar Al-Asaad kepada BBC Arabic.
Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales, Chris Minns, menjenguk Al Ahmed pada Senin malam dan memuji “keberanian luar biasa” yang ditunjukkannya.
“Tidak diragukan lagi, lebih banyak nyawa akan melayang jika bukan karena keberanian tanpa pamrih Ahmed,” tulis Minns di Facebook.
Penggalangan dana daring untuk menghormati keberanian pemilik usaha kecil itu telah melampaui 1 juta dolar Australia hingga Senin malam.
Pahlawan Lain di Tengah TembakanDi saat yang sama, sekelompok penjaga pantai (surf lifesavers) yang tengah merayakan pesta Natal mengungkapkan bahwa mereka membuka pintu klub dan kotak P3K untuk membantu korban yang terjebak di tengah hujan peluru.
Penjaga pantai di Bondi dan North Bondi sedang berada di clubhouse ketika tembakan pecah di luar. Sejumlah relawan berlari menerjang tembakan untuk melakukan CPR dan pertolongan pertama, kata CEO Surf Life Saving NSW, Steven Pearce.
“Surf Life Saving adalah layanan darurat garis depan, dan itu tak pernah sepenting tadi malam,” katanya.
“Tidak ada satu pun perban tersisa—semua papan selancar dipakai sebagai tandu.”
Clubhouse North Bondi menampung sekitar 200 orang yang berlindung dan menerima perawatan medis sementara operasi polisi terus berlangsung, kata presidennya Steven Lanarch.
Tragedi di Tengah PerayaanSedikitnya 16 orang tewas—termasuk satu penembak—dan banyak lainnya luka-luka setelah para pelaku membidik kerumunan yang berkumpul untuk perayaan Hanukkah di pantai, sesaat sebelum pukul 19.00 pada Minggu.
Salah satu penembak, Naveed Akram (24), kini berada dalam tahanan polisi, sementara ayahnya Sajid (50) tewas.
Sejumlah video di media sosial memperlihatkan dua penembak berdiri di jembatan penyeberangan yang menghubungkan Campbell Parade dan melepaskan tembakan ke arah kerumunan.
Rekaman menunjukkan Al Ahmed berjongkok di balik kendaraan di area parkir terdekat, lalu menyelinap dari belakang dan bergumul merebut senjata dari tangan pelaku. Pergulatan itu membuat penembak terhuyung dan jatuh, sebelum bangkit dan berjalan menuju jembatan pejalan kaki, tempat penembak lain terus menembak.
Para pemimpin memuji para pahlawan yang berlari menuju bahaya untuk menghentikan serangan atau menolong korban.
“Kepada para penanggap pertama yang berani—termasuk warga biasa yang bertindak kemarin—terima kasih,” kata Perdana Menteri Anthony Albanese.
“Mereka berlari ke arah bahaya dan menunjukkan karakter terbaik Australia.”
Oleh Zac de Silva, Tom Wark, Farid Farid, dan Melissa Meehan di Canberra.





