Bahlil Dorong Papua jadi Basis Produksi Bahan Baku Etanol

bisnis.com
6 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendorong Papua menjadi salah satu wilayah untuk basis produksi bahan baku etanol. Hal ini menjadi upaya pengembangan bahan bakar bioetanol guna mewujudkan swasembada energi. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia masih mengimpor bensin dalam jumlah signifikan sehingga pemerintah juga menyiapkan kebijakan pengembangan bioetanol melalui mandatory campuran bensin berbasis etanol.

“Untuk bensin impor kita masih banyak, maka yang harus kita lakukan adalah membuat program mandatory E10, E20, atau E30,” ujar Bahlil usai menghadiri rapat arahan Presiden Prabowo kepada kepala daerah se-Papua dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua di Istana Negara, Selasa (16/12/2025).

Bahlil menyebut, bahan baku etanol dapat bersumber dari berbagai komoditas pertanian seperti singkong, jagung, dan tebu. Dia menilai Papua memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai salah satu wilayah produksi bahan baku etanol nasional.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

“Etanol itu dari singkong, dari jagung, dari tebu, dan bahan baku lain. Saya pikir Papua salah satu wilayah yang bisa dijadikan sebagai bagian dari produksi bahan baku untuk etanol,” katanya.

Selain bioetanol, Bahlil menuturkan, penguatan pemanfaatan energi nabati saat ini juga dilakukan melalui program mandatory biodiesel B40 yang ke depan akan ditingkatkan menjadi B50. Program tersebut memanfaatkan fatty acid methyl ester (FAME) yang berasal dari crude palm oil (CPO) dan dicampur dengan solar.

Baca Juga

  • Targetkan Swasembada Energi, Prabowo Ingin Lahan di Papua Ditanami Sawit
  • Bahlil Bongkar Jurus Swasembada Energi: 70 WK Migas Dilelang, 2.500 Sumur Idle Diaktifkan
  • Jurus Prabowo Dorong Swasembada Energi dan Pangan

“Kalau kita bicara B40, B50 kan itu campuran dari FAME, itu CPO dengan metanol dicampur solar,” katanya.

Menurut Bahlil, peningkatan campuran biodiesel ke level 50% atau B50 akan membutuhkan tambahan bahan baku yang lebih besar.

Adapun, Bahlil menekankan bahwa target swasembada energi yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto diarahkan pada pemaksimalan seluruh potensi energi dalam negeri, baik dari sumber fosil maupun energi nabati.

“Swasembada yang dimaksud Bapak Presiden adalah kita harus mengoptimalkan, memaksimalkan seluruh potensi-potensi yang ada di negara kita. Ada fosil, ada nabati,” ujar Bahlil.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
KPK segera Periksa Kembali Yaqut di Kasus Korupsi Kuota Haji
• 21 jam lalueranasional.com
thumb
Penyintas Bencana di Padang Mulai Mengalami ISPA
• 16 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Klarifikasi Dito Ariotedjo Usai Diisukan Selingkuh, Sebut Davina Karamoy Bukan Penyebab Perceraiannya
• 20 jam lalugrid.id
thumb
Laba Bersih Surge (WIFI) Menjulang per September 2025, Cek Arah Sahamnya!
• 13 jam lalubisnis.com
thumb
Pedagang Kramat Jati Kembali Jualan di Los yang Hangus Usai Kebakaran
• 23 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.