Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berkunjung ke Rumah Sakit St George di Sydney selatan, untuk menjenguk Ahmed Al Ahmed, pria keturunan Suriah yang mempertaruhkan nyawa dalam insiden penembakan di Pantai Bondi, Sydney.
Mengutip ABC, Ahmed, pria berusia 43 tahun, menjadi sorotan global setelah sebuah rekaman luar biasa menunjukkan aksinya pada hari Minggu (14/12). Dia dengan gagah berani menyerang salah satu pelaku dari belakang dan berhasil melucuti senjatanya. Tangan kirinya luka terkena tembakan pelaku.
Video epik yang memperlihatkan keberaniannya ini viral, ditonton puluhan juta kali di berbagai platform media sosial di seluruh dunia.
Albanese mengunggah video momen dia menjenguk Ahmed, seorang pedagang buah. Dia juga menulis pesan, memuji Ahmed sebagai pahlawan Australia.
"Ahmed, Anda adalah pahlawan Australia. Anda membahayakan diri sendiri untuk menyelamatkan orang lain, berlari menuju bahaya di Pantai Bondi dan melucuti senjata seorang teroris," tulis Albanese.
"Di masa-masa terburuk, kita melihat yang terbaik dari warga Australia. Dan itulah yang kita saksikan pada Minggu malam. Atas nama setiap warga Australia, saya mengucapkan terima kasih," lanjutnya.
Pelaku Penembakan Pantai Bondi Terpapar Ideologi ISIS
Anthony Albanese mengungkap, pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, terpapar ideologi ISIS. Penembakan massal itu terjadi pada Minggu, 14 Desember.
Pelaku teridentifikasi sebagai ayah dan anak, yaitu Sajid Akram dan Naveed Akram. Aksi teror itu menyebabkan 15 orang warga dan Sajid tewas. Puluhan lainnya menderita luka-luka.
Penembakan massal itu saat Pantai Bondi dipenuhi warga untuk merayakan hari raya Yahudi, Hanukkah. Peristiwa berdarah tersebut menjadi salah satu kejadian penembakan paling mematikan dalam sejarah Australia.
Pada Selasa (16/12) Albanese melaporkan hasil investigasi awal yang digelar penegak keamanan setempat. Hasilnya, Sajid dan Naveed telah dirasuki ideologi kebencian yang disebarkan ISIS.
"Tampaknya hal ini dimotivasi oleh ideologi ISIS," kata Albanese kepada stasiun televisi nasional ABC, seperti dikutip dari AFP.
Pelaku Penembakan Pantai Bondi Warga Negara India
Salah satu pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, pekan lalu memegang kewarganegaraan India. Peristiwa tersebut menewaskan 16 orang — termasuk pelaku — dan melukai puluhan lainnya.
Informasi mengenai kewarganegaraan Sajid Akram disampaikan Departemen Imigrasi Filipina pada Selasa (16/12). Sajid dan anaknya, Naveed, diketahui sempat berada di Filipina sepanjang November, tepat sebelum penembakan di Bondi terjadi.
Menurut keterangan juru bicara Imigrasi Filipina, Dana Sandoval, Sajid dan Naveed tiba di Filipina pada 1 November 2025. Keduanya kemudian menuju Davao di wilayah selatan sebagai destinasi utama.
“Sajid Akram, 50 tahun, warga negara India, dan Naveed Akram, 24 tahun, warga negara Australia, tiba di Filipina bersama-sama pada 1 November 2025 dari Sydney, Australia,” ujar Sandoval, seperti dikutip dari AFP.
Sajid diketahui tewas usai melakukan penembakan massal tersebut. Sementara itu, Naveed masih menjalani perawatan dalam kondisi koma.
Penembakan massal tersebut terjadi saat Pantai Bondi dipenuhi warga yang tengah merayakan hari raya Yahudi, Hanukkah. Peristiwa berdarah itu menjadi salah satu kejadian penembakan paling mematikan dalam sejarah Australia.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446443/original/086564800_1765887669-2644.jpg)