ISPA Jadi Penyakit Dominan di Pengungsian Batu Busuak Pascabanjir Bandang, Dinkes Padang Imbau Warga Jaga Kebersihan

pantau.com
3 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Dokter dari Puskesmas Pauh, Kota Padang, Lusiana Yanti, mengungkapkan bahwa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi penyakit yang paling banyak dialami penyintas banjir bandang dan tanah longsor di kawasan Batu Busuak, Kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh.

"Khusus di Batu Busuak, penyakit yang paling banyak terjadi pada penyintas banjir yaitu ISPA," ujarnya, Rabu (17/12/2025).

Gejala yang umum dikeluhkan pengungsi antara lain pilek, flu, hingga batuk.

Penyakit ini mulai muncul setelah banjir bandang melanda permukiman warga pada 24 November 2025 lalu.

"Memang ada beberapa penyakit lain, tetapi ISPA ini yang tertinggi menyerang warga," tambah Lusiana.

Rendahnya Kesadaran Kesehatan dan Keterbatasan Masker Jadi Pemicu

Tim medis mencatat bahwa sebagian besar penyintas tidak menggunakan masker saat berada di lokasi terdampak, sehingga penularan ISPA menjadi sangat mudah.

"Kemarin itu ada pasien di lokasi pengungsian yang batuk dan pilek, tetapi tidak menggunakan masker. Kondisi ini gampang sekali menular kepada pengungsi lain," jelasnya.

Kurangnya kebersihan yang menyangkut tangan, mulut, dan hidung juga menjadi faktor penyebab cepatnya penyebaran penyakit di lokasi pengungsian.

Meski Dinas Kesehatan Kota Padang telah melakukan langkah antisipasi sejak awal dengan mendistribusikan masker, jumlahnya belum mencukupi untuk seluruh pengungsi.

"Sekarang itu kita masih fokus pada upaya pencegahan agar penularannya tidak semakin meluas dan mengobati bagi penyintas yang sakit," kata Lusiana.

Penyakit Kulit dan Ancaman Diare Juga Mengintai Pengungsi

Selain ISPA, tim medis di Posko Bencana Batu Busuak juga mencatat adanya peningkatan kasus penyakit kulit, khususnya jamur.

Kondisi lingkungan yang basah dan lembab setelah banjir memperparah penyebaran infeksi kulit di kalangan penyintas.

Dinas Kesehatan juga mewaspadai kemungkinan lonjakan kasus diare, berdasarkan pengalaman dari bencana sebelumnya.

Penyakit ini sering muncul di tenda pengungsian akibat makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit.

Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan semaksimal mungkin, meski dalam keterbatasan sarana.

Pihak Dinas Kesehatan memastikan bahwa pasokan obat-obatan dan peralatan medis, khususnya di kawasan Batu Busuak, masih aman dan mencukupi kebutuhan pengungsi.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Mendagri: Gubernur Menetapkan Upah Minimum untuk Kabupaten dan Kota
• 2 jam lalueranasional.com
thumb
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
• 22 jam lalusuara.com
thumb
SEA Games 2025: Tim Judo Indonesia Borong 7 Medali
• 22 jam lalutvrinews.com
thumb
Pengamat Sebut Tangerang Selatan Sudah Sangat Darurat Sampah Sejak 2020, Ini Penyebabnya
• 2 jam lalukompas.tv
thumb
Gelar Apresiasi Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025, Menbud Haratp Warisan Budaya Dijadikan Soft Power
• 19 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.