Penulis: Ama Boro Huko
TVRINews, Flores Timur
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, kebut percepatan pembangunan hunian tetap korban erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki. Tiga lokasi di dua kecamatan jadi fokus pemerintah dalam percepatan pembangunan awal tahun 2026.
"Lokasi Kuhe di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang sudah dibuatkan SK penentuan lokasi. Sementara lokasi Todo dan Kuheng di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena sementara berproses untuk dibuatkan SK penentuan lokasi," ujar Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen Saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Selasa 16 Desember 2025 .
Bupati Flores Timur turut menyampaikan bahwa, pemilihan daerah itu sudah melalui kajian teknis dan dipastikan merupakan daerah yang aman dari sekian alternatif yang ada.
"Lokasi-lokasi ini sebenarnya sudah ditinjau dari awal penjajakan tanah, memang relatif jauh dari kampung asal dan kebun. Namun kita utamakan keselamatan dan keamanan masyarakat," tanggap Antonius Doni Dihen.
Diketahui pembangunan hunian tetap ini membutuhkan luasan tanah 100 hektar, dengan perincian lokasi Kuhe 10 hingga 20 hektar, Todo 20 hektar, Kuheng 60 hektar. Dari jumlah luasan tanah tersebut sudah memadai dalam hitungan Pemerintah Kabupaten Flores Timur.
"Kita fokus tiga lokasi ini terlebih dahulu, tetapi kalau ada tempat yang dekat dengan kampung maka masuk dalam pertimbangan kita. Untuk lokasi Kojarobet di wilayah Desa Watobuku, juga sedang dikomunikasikan. Namun kita fokus tiga tempat ini dahulu, karena kementerian butuh percepatan pembangunan awal tahun," Kata Antonius Doni Dihen.
Editor: Redaksi TVRINews





