Jakarta, tvOnenews.com - Bakrie Center Foundation (BCF) menggelar presentasi akhir magang Campus Leaders Program (CLP) Batch 11 sebagai bagian dari diseminasi hasil kegiatan mahasiswa. Kegiatan ini diikuti seluruh peserta magang, mentor, serta dosen pembimbing program.
CLP Batch 11 melibatkan 48 mahasiswa yang didampingi 15 mentor dan tiga dosen pembimbing. Program ini dilaksanakan di tiga provinsi, yakni Lampung bekerja sama dengan Inisiatif Lampung Sehat, Sumatra Selatan bersama Masyarakat Sehat Sriwijaya, serta Jakarta yang dipusatkan di kantor BCF.
Sepanjang 2025, pelaksanaan CLP mendapat dukungan PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai mitra korporasi. Dukungan tersebut mencakup penguatan kapasitas SDGs Heroes, sebutan bagi peserta magang CLP, dan para mentor dalam merancang serta menjalankan pilot program pemberdayaan ekonomi.
Pada Batch 11, CLP secara khusus memfokuskan kegiatan pada pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat rentan Tuberkulosis (TBC).
Data Kementerian Kesehatan RI mencatat Indonesia masih memiliki lebih dari satu juta kasus TBC dengan angka kematian sekitar 125.000 jiwa per tahun. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada kondisi kesehatan, tetapi juga memicu persoalan sosial dan ekonomi.
Kurangnya edukasi menyebabkan stigma dan diskriminasi terhadap pengidap TBC, termasuk risiko pemutusan hubungan kerja. Selain itu, efek samping pengobatan membuat kondisi fisik pasien melemah sehingga sulit bekerja secara optimal.
Berangkat dari kondisi tersebut, BCF bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) mendorong Inisiatif Lampung Sehat dan Masyarakat Sehat Sriwijaya untuk merancang serta menjalankan program pemberdayaan ekonomi bagi pasien, penyintas, dan kader TBC.
Dalam presentasi akhir, para peserta magang memaparkan hasil kegiatan di masing-masing mitra. Inisiatif Lampung Sehat menyampaikan laporan pelaksanaan program Resaku atau Recycle Sakai Sambayan. Program ini mengelola minyak jelantah dan sampah plastik dengan melibatkan warga RT 09 dan Lingkungan III Kelurahan Gunung Sulah.
Wilayah tersebut sebelumnya menghadapi persoalan serius terkait pengelolaan sampah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, plastik, dan popok sekali pakai. SDGs Heroes yang ditempatkan di divisi program, kemitraan, serta media dan komunikasi memberikan edukasi dan pendampingan kepada warga dalam mengelola limbah. Hasilnya, sampah diolah menjadi lilin, sabun, dan aksesori yang memiliki nilai jual.


