Airlangga Nego Tarif ke AS Besok, Target Rampung Sebelum Natal

kumparan.com
5 jam lalu
Cover Berita

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan terbang ke Amerika Serikat (AS) besok, Kamis 18 Desember 2025. Kunjungan ini untuk merampungkan negosiasi tarif resiprokal, yang ditargetkan rampung sebelum akhir tahun 2025.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Kemenko Perekonomian (Sesmenko), Susiwijono Moegiarso, yang juga akan mendampingi Airlangga ke AS sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Kami dengan Pak Menko ditugaskan Pak Presiden untuk menyelesaikan negosiasi tarif. Mudah-mudahan di bulan ini bisa kita selesaikan. Kami dengan Pak Menko dan tim, Insyaallah besok akan ke Amerika," kata Susiwijono saat ditemui di kantor Ombudsman RI, Rabu (17/12).

Susiwijono mengatakan, negosiasi tarif AS sudah berlangsung sejak April 2025. Dia berharap kunjungan besok merupakan pertemuan final dengan pihak pemerintah AS sebelum momentum hari raya Natal.

Dia menyebutkan, Airlangga juga mengadakan pertemuan secara daring bersama pihak AS. Pekan lalu, pembahasan dilakukan bersama Kantor Perwakilan Dagang AS atau United State Trade Representative (USTR).

"Pak Presiden memberikan arahan supaya segera kita selesaikan, sehingga kita meminta waktu ke pemerintah Amerika untuk bertemu dengan para pimpinan di sana, dari USTR maupun beberapa menteri nanti, sebelum libur Natal," jelas Susiwijono.

"Jadi mereka kemarin menyatakan akan menerima pihak Indonesia. Mereka ngantor kira-kira terakhir tanggal 23. Jadi masih bisa kita seminggu ke depan ini bertemu dengan pihak Amerika," imbuhnya.

Lantaran negosiasi yang masih berlangsung, Susiwijono juga memastikan negosiasi tarif impor barang Indonesia ke AS tersebut belum batal. Selama proses tersebut, dia mengakui memang ada dinamika, misalnya ada pihak yang tidak setuju dari kedua belah pihak.

Sejauh ini, lanjut dia, baru Malaysia dan Kamboja yang menandatangani kesepakatan tarif impor dengan AS, sementara negara lainnya belum termasuk Indonesia.

"Biasa itu dinamikanya ada yang setuju ini, tidak setuju, dan dari pihak Amerika menyampaikan permintaan untuk yang posisinya kembali ke posisi yang sebelumnya, dan sebagainya. Itu dinamikanya memang seperti itu," jelas Susiwijono.

Susiwijono mengatakan, tarif impor untuk barang Indonesia telah ditetapkan 19 persen, turun dari sebelumnya 32 persen. Namun, pemerintah berharap terhadap pengecualian (exception) untuk beberapa komoditas tidak dikenakan tarif alias 0 persen.

Beberapa komoditas tersebut mencakup komoditas sumber daya alam yang tidak diproduksi oleh AS seperti kelapa sawit, kopi, kakao, produk agro, produk mineral lainnya, termasuk komponen pesawat terbang, serta produk industri di kawasan industri tertentu seperti di free trade zone.

"Kalau yang sudah disepakati kan resiprokalnya 19 persen, sama dengan beberapa negara yang lain. Hanya kan ada tarif exemption, beberapa komoditas 0 persen apa saja itu yang harus kita negosiasikan," tuturnya.

Meski tidak menjelaskan dengan rinci siapa saja pihak yang akan ditemui, Susiwijono memastikan kunjungan tersebut akan membuahkan kesepakatan tarif atau Agreement on Reciprocal Tariff (ART).

"Intinya kita akan mendorong segera sepakati ART," kata Susiwijono.

Sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan delegasi Indonesia akan kembali terbang ke AS untuk menuntaskan negosiasi tarif dagang. Ia mengatakan Presiden Prabowo menargetkan pembahasan negosiasi tersebut rampung pada akhir 2025.

“Karena Indonesia adalah negara ketiga yang make a deal dengan US, dan kita menyelesaikan apa yang sudah kita capai pada tanggal 22 Juli. Dan harapannya di tahun 2025 ini, tadi Bapak Presiden minta supaya kita selesaikan,” kata Airlangga dalam konferensi pers HUT AEI di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat (12/12).

Airlangga mengungkapkan negosiasi ini mengedepankan kepentingan bersama bagi kedua negara. Menurutnya, AS tetap mengapresiasi posisi Indonesia dalam proses tersebut.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Ribuan Nyawa Melayang Akibat Bencana Sumatera, Guntur Romli Ungkap Ini
• 6 jam lalufajar.co.id
thumb
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
• 4 jam lalusuara.com
thumb
Gara-gara Kebiasaan Ngopi Gen Z China, Harga Kelapa Melonjak hingga Emak-emak di Indonesia Menjerit
• 4 jam lalufajar.co.id
thumb
Baku Tembak di Perairan TN Komodo, Tim Kemenhut Hadapi Pemburu Satwa Dilindungi
• 5 jam lalumatamata.com
thumb
Kepala Staf Gedung Putih Sebut Nama Trump Muncul dalam Berkas Epstein
• 56 menit lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.