Siswi SMP di Bali Diduga Mau Bunuh Diri karena Jadi Korban Bullying

kumparan.com
2 jam lalu
Cover Berita

Seorang remaja putri ditemukan dalam keadaan lemas dan terluka di sebuah jembatan di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (16/12) sekitar pukul 12.35 WITA.

Siswi SMP berusia 13 tahun itu diduga melakukan percobaan bunuh diri karena merasa tertekan saat foto dan videonya sedang berduaan dengan seorang teman laki-laki menjadi bahan bullying atau olok-olokan di sekolah. Foto dan video itu diduga direkam oleh teman-temannya.

"Dia lagi sama temannya tapi dibilang ciuman, jadi bahan olok-olok teman-temannya. Itu sejak masa perayaan Galungan-Kuningan kemarin (sekitar November 2025)," kata Kapolsek Petang AKP I Nyoman Arnaya, Rabu (17/12).

Suara Minta Tolong

Remaja itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga berinisial IKS (laki-laki, 54 tahun) yang sedang mengambil air minum. IKS mendengar suara minta tolong di sekitar jembatan.

IKS lalu meminta warga lain yang melintas di jembatan itu untuk berhenti dan mendengarkan ada atau tidak suara minta tolong tersebut. IKS dan warga itu kemudian mencari sumber suara setelah keduanya yakin mendengar suara minta tolong.

Mereka menemukan korban berada di bawah jembatan. Tinggi jembatan hingga dasar sungai diperkirakan sekitar 70 meter.

IKS selanjutnya melaporkan temuan warga jatuh ini ke polisi dan pihak SAR Denpasar.

Petugas SAR mengevakuasi dengan mengangkat tubuh korban menggunakan tali sekitar pukul 15.00 WITA. Kondisi korban ditemukan dalam keadaan lemas dan mengalami luka lecet pada pelipis mata. Petugas lalu membawa korban untuk mendapatkan perawatan.

"Kemarin langsung dibawa ke puskesmas, hari ini sudah di rumah didampingi keluarga," katanya.

Korban Sempat Dicari Keluarga

Di sisi lain, ayah korban ternyata sempat melaporkan kasus kehilangan anak ke Polsek Petang pada Senin (15/12). Hal ini karena korban pergi dari rumah tanpa pamit setelah pulang sekolah sekitar pukul 15.00 WITA.

Menurut ayahnya, korban pergi memakai baju sekolah dan membawa sepeda motor milik keluarga.

"Ayahnya sempat melapor tidak bisa menghubungi anaknya," katanya.

Pihak keluarga kini telah menjemput korban dari puskesmas.

Kata Dispora

Sementara itu, Kadispora Badung I Gusti Made Dwipayana kaget mendengar korban melakukan percobaan bunuh diri karena perundungan. Menurutnya, sosialisasi anti-perundungan telah rutin dilakukan di setiap sekolah, termasuk di Kecamatan Petang.

Para pelajar juga rutin mendapatkan pendampingan psikis demi kesehatan mental. Menurutnya, korban juga termasuk salah satu pelajar yang menerima fasilitas konseling dan pendampingan psikolog di sekolah.

"Sebenarnya pembinaan kepada anak-anak rutin dilakukan, sesi pertemuan psikolog setiap bulan ada," katanya.

Dwipayana mengatakan tim guru pengawas saat ini sedang melakukan penyelidikan dan mengumpulkan informasi alasan korban nekat melakukan bunuh diri.

"Jadi kalau dibilang di-bully tim kita masih melakukan penyelidikan baik dari polisi, guru pengawas, dan psikolog. Kita masih telusuri kenapa anak itu sampai melakukan tindakan itu. Mohon ditunggu hasilnya," katanya.

Pihaknya saat ini juga sedang melakukan pembinaan terhadap korban dan siswa lain untuk mencegah adanya aksi perundungan di sekolah.

"Kita juga melakukan pembinaan bukan hanya pada anak itu tapi semua anak di sekolah," katanya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Soal Kasus Ijazah Jokowi, IPW: Hasil Labfor Sementara Harus Diterima
• 21 jam lalurctiplus.com
thumb
Dokter sarankan sikat gigi dua menit untuk kebersihan gigi menyeluruh
• 2 jam laluantaranews.com
thumb
Jadwal Live Streaming Perebutan Perunggu SEA Games 2025: Malaysia U-22 Vs Filipina U-22
• 4 menit lalubola.com
thumb
Menkeu Sebut Ada Kementerian Lambat Serap Anggaran, Pengembalian APBN Bertambah
• 19 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Gaji PPPK Paruh Waktu Jutaan, Kontrak 1 Tahun, SK Bisa jadi Agunan di Bank?
• 18 jam lalujpnn.com
Berhasil disimpan.