Daniel Johan PKB Tak Setuju Pembukaan Hutan untuk Sawit di Papua

fajar.co.id
6 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARYA — Niat Presiden Prabowo Subianto untuk menanam sawid di tanah Papua mulai menimbulkan perdebatan. Meski tujuannya untuk kemandirian energi, namun ada kekhawatiran akan menimbulkan dampak lingkungan yang bisa mengancam.

Pemerintah pun diminta untuk tidak menutup mata dengan apa yang terjadi di wilayah Sumatera dan Aceh, dimana alih fungsi hutan menjadi lahan sawit telah mengakibatkan bencana ekologis yang sangat serius.

Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan tidak menampik jika gagasan memanfaatkan potensi sawit untuk kemandirian energi sebagai langkah strategis dan positif.

Hanya aja, legislator fraksi PKB itu mengingatkan pemerintah tidak menutup mata terhadap dampak lingkungan pemanfaatan potensi sawit.

Terlebih lagi, pemanfaatan sawit dengan mengubah alih fungsi hutan mengakibatkan krisis ekologis di beberapa daerah.

Dia berkata demikian saat menjawab pertanyaan awak media soal keinginan Presiden RI Prabowo Subianto untuk memaksimalkan pemanfaatan sawit di Papua.

“Pengalaman pahit di berbagai daerah, di mana alih fungsi hutan untuk sawit dan pertambangan telah memicu banjir, banjir bandang, dan krisis ekologis, harus menjadi pelajaran serius,” kata dia, Rabu (17/12).

Daniel menuturkan pemerintah perlu mengkaji matang dengan mempertimbangkan kontur tanah sebelum mewujudkan potensi sawit di Papua dengan membuka lahan.

Dia mengaku tidak ingin pembukaan hutan untuk penanaman sawit di daerah pegunungan, apalagi jalur Daerah Aliran Sungai (DAS). “Apabila ini dilakukan, akan memicu potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor,” kata Daniel.

Dia mengatakan tidak menjadi masalah apabila penanaman sawit dilakukan di lahan yang sudah ada atau existing. “Tidak boleh ada pembukaan hutan baru untuk lahan sawit,” ujarnya.

Daniel mengingatkan Papua bukan sekadar wilayah kosong untuk ekspansi komoditas, melainkan benteng ekologi terakhir Indonesia dengan fungsi hidrologis vital.

“Jika pembukaan hutan dilakukan tanpa kehati-hatian, tanpa perlindungan hutan dan wilayah adat, risiko bencana ekologis yang kini terjadi di Sumatra, Aceh berpotensi terulang, bahkan dengan dampak yang lebih besar,” katanya. (fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Wakil Ketua MPR RI Ibas Tinjau Program Bantuan Pasang Baru Listrik di Ngawi: Satu Listrik, Satu Harapan
• 8 jam lalutvonenews.com
thumb
Rampungkan Serap Aspirasi, Komisi Reformasi Polri Segera Susun Kesimpulan
• 4 jam lalukompas.id
thumb
Ikan Menyehatkan Jantung dan Otak, Tetapi Jangan Abaikan Bahaya Merkuri
• 11 jam lalugenpi.co
thumb
Sinopsis ASMARA GEN Z SCTV Episode 392, Hari Ini Rabu 17 Desember 2025: Victoria Bantah Isu Kedekatan dengan Al
• 6 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Wamenkes Sebut 62 RS di Aceh Sudah Kembali Beroperasi Usai Bencana
• 5 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.