Jakarta: Digitalisasi kesehatan dinilai penting. Salah satunya untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, saat mewakili anggota Fraksi NasDem DPR, Rachmat Gobel, dalam kegiatan Implementasi Sistem Kesehatan Berbasis Digital di Kabupaten Gorontalo. Menurut dia, sejumlah permasalahan pelayanan kesehatan yaitu ketimpangan akses layanan kesejahatan, keterbatasan integrasi kesehatan, serta persoalan efisiensi anggaran dan pelayanan kesehatan.
"Sistem kesehatan berbasis digital bukan sekadar penggunaan aplikasi atau teknologi informasi, tetapi merupakan perubahan menyeluruh dalam proses pengelolaan kesehatan, mulai dari integrasi data, pelayanan berbasis bukti (evidence-based), percepatan pengambilan keputusan, hingga peningkatan kualitas layanan yang berorientasi pada pasien dan masyarakat," kata Ridwan melalui keterangan tertulis, Rabu, 17 Desember 2025.
Sekretaris DPW NasDem Gorontalo itu mencontohkan penerapan digitalisasi dalam sistem kesehatan. Menurut dia, dokter tetap bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di tempat terpencil.
"Dengan sistem digital, dokter spesialis bisa menjangkau desa-desa, bukan hanya terpusat di kota besar," ungkap Ridwan. Baca juga: Begini Cara Mudah Skrining BPJS Kesehatan 2025
Ridwan mengakui jika penerapan digitalisasi kesehatan memiliki sejumlah tantangan. Di antara, kendala infrastruktur teknologi, rendahnya literasi digital, hingga persoalan keamanan data.
"Namun, tantangan ini tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti. Justru harus menjadi agenda kebijakan yang dijawab secara bertahap dan sistematis," sebut Ridwan.
Ridwan pun mendorong pemerintah daerah mendukung digitalisasi kesehatan secara konsisten dan berkelanjutan. Sebab, digitalisasi kesehatan tak bisa diwujudkan melalui proyek jangka pendek.
"Keberhasilan digitalisasi kesehatan tidak ditentukan oleh teknologi semata. Tapi oleh komitmen kebijakan, kerja sama semua pihak," ujar Ridwan.
Oleh karena itu, Ridwan mengajak seluruh pemangku kepentingan menjadikan forum tersebut sebagai momentum memperkuat membangun sistem kesehatan Kabupaten Gorontalo yang modern, inklusif, dan berkelanjutan.


