Horor Kuburan Massal Ditemukan di Kantor Pemerintahan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kuburan massal ditemukan di dalam bekas gedung keamanan pemerintah di selatan Provinsi Idlib, Suriah. Penemuan mengerikan ini dilaporkan oleh media pemerintah Suriah, SANA, di tengah upaya pemulihan wilayah tersebut pasca-runtuhnya rezim lama.

Mengutip Russia Today, Rabu, (17/12/2025), para pekerja konstruksi dilaporkan menemukan sisa-sisa jenazah manusia yang terkubur di dalam struktur bangunan. Penemuan tersebut memaksa proses renovasi dihentikan seketika. Pasukan keamanan setempat langsung menyegel area tersebut dan menutup akses publik guna penyelidikan lebih lanjut.

Penemuan ini terungkap saat pekerja tengah melakukan renovasi di dalam fasilitas yang dulunya berfungsi sebagai markas besar Keamanan Negara di Maaret al-Numan. Wilayah ini sebelumnya berada di bawah kendali pemerintahan Bashar al-Assad sebelum akhirnya jatuh ke tangan kelompok oposisi pada tahun 2019.

Hingga saat ini, belum ada rincian resmi mengenai jumlah total jenazah yang ditemukan maupun identitas mereka. Otoritas terkait masih melakukan prosedur identifikasi untuk mengungkap kapan dan bagaimana para korban tersebut berakhir di bawah fondasi gedung pemerintah tersebut.

Fenomena penemuan kuburan massal di Suriah terus meningkat sejak koalisi yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut Damaskus dan menggulingkan Bashar al-Assad pada akhir tahun lalu. Sejak kejatuhan rezim tersebut, setidaknya 66 kuburan massal telah ditemukan di seluruh penjuru negeri.

Setiap lokasi penemuan ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas nasib lebih dari 170.000 orang yang masih dinyatakan hilang selama bertahun-tahun konflik di Suriah. Keluarga para korban yang hilang kini menggantungkan harapan pada tim forensik untuk mengidentifikasi jenazah-jenazah tersebut.

Penemuan di Idlib ini menambah daftar kelam kekerasan di Suriah. Sebelumnya, pada Desember lalu, sebuah kuburan massal dengan skala yang jauh lebih besar ditemukan di pinggiran Damaskus yang diperkirakan berisi setidaknya 100.000 jenazah, menjadikannya salah satu temuan paling mengerikan dalam sejarah konflik modern Suriah.