Wamendiktisaintek Tekankan Peran Pendidikan Dini di Era AI untuk Generasi Emas

tvrinews.com
3 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Nirmala Hanifah

TVRINews, Jakarta 

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) terus memfokuskan perhatian pada pendidikan anak usia dini dalam mempersiapkan generasi masa depan. Hal tersebut, diungkapkan oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie.

Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya pembelajaran sejak usia dini, terutama di era kecerdasan artifisial (AI).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, lanjutnya sekitar 10,82 persen penduduk Indonesia merupakan anak usia 0–6 tahun. 

“Kondisi ini menegaskan tanggung jawab bersama untuk memenuhi hak anak secara menyeluruh, termasuk kesehatan, gizi, pendidikan, dan pengasuhan berkualitas,” ungkapnya 

Menurut Wamen Stella, pembelajaran di era AI bukan sekadar mengajarkan kemampuan teknis seperti coding, tetapi lebih pada menumbuhkan pola pikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah. 

“Yang penting adalah memahami struktur di balik masalah, agar anak mampu menghadapi persoalan baru dengan cara yang adaptif,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Country Head Tanoto Foundation Indonesia, Inge Sanitasia Kusuma, mengungkapkan bahwa hampir 43 persen anak di bawah lima tahun berisiko tertinggal akibat kurangnya stimulasi, gizi, dan kesempatan belajar. 

Ia menekankan bahwa investasi pada pendidikan dan pengasuhan anak usia dini merupakan langkah strategis dalam pembangunan sumber daya manusia.

“Hampir 90 persen anak menghabiskan 30 tahun pertama hidupnya di rumah. Jika tidak dibimbing dengan stimulasi dan perawatan yang konsisten, potensi mereka tidak akan berkembang optimal. Investasi sejak dini adalah kunci kemajuan nasional,” jelas Inge.

Pemerintah sendiri telah mengembangkan Program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025–2029. Program ini mencakup aspek kesehatan, gizi, stimulasi, pengasuhan, dan perlindungan anak secara menyeluruh.

Terlebih terusnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menekankan pentingnya sinergi kebijakan nasional dan penguatan kualitas keluarga, termasuk melalui Taman Asuh Ramah Anak (TARA) yang diatur dalam Permen PPPA Nomor 4 Tahun 2024.

Wamen Stella menambahkan, lingkungan memiliki peran besar dalam membentuk kemampuan anak. 

“Pertama, kita harus percaya bahwa anak-anak memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa. Kedua, kita perlu membuka peluang agar rasa ingin tahu mereka terus terjaga,” pungkasnya.

Editor: Redaktur TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Program MBG Bisa Jadi Instrumen Pengendali Harga
• 18 jam laludisway.id
thumb
Sidang Korupsi Ditunda, Franka Franklin Ungkap Kondisi Nadiem Makarim Pasca Operasi di RS
• 14 jam lalugrid.id
thumb
Pertamina Tambah Alokasi LPG 3 Kg di Sulut dan Gorontalo Jelang Nataru
• 16 jam lalucelebesmedia.id
thumb
Dugaan Penyimpangan Dana Konservasi Kejati Geledah Kantor BKSDA
• 1 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Jingle Bell, Jingle Deal! BRI Finance Hadirkan Program Dana Spesial Liburan Akhir Tahun
• 8 jam lalumediaapakabar.com
Berhasil disimpan.