Bibit Siklon Tropis 93S Berpotensi Jadi Siklon, BMKG Keluarkan Peringatan Dini untuk NTT

mediaindonesia.com
3 jam lalu
Cover Berita

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlaku pada 17-19 Desember 2025. 

Peringatan ini dikeluarkan menyusul terpantau Bibit Siklon Tropis 93S yang berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dan berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di NTT.

Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sri Nenot'ek, mengatakan meskipun tidak ada siklon tropis yang masuk langsung ke wilayah NTT, aktivitas bibit siklon tersebut tetap memengaruhi dinamika atmosfer di daerah ini.

“Saat ini terpantau dua bibit siklon tropis, yaitu 93S dan 95S, yang posisinya bergerak menjauhi wilayah NTT. Namun, Bibit Siklon Tropis 93S berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 hingga 72 jam ke depan,” ujar Sri Nenot'ek, Rabu, (17/12).

BMKG mencatat Bibit Siklon Tropis 93S berasal dari sirkulasi siklonik di Laut Banda yang terpantau sejak 6 Desember 2025. Meski bergerak menjauh, sistem ini masih memberikan dampak berupa peningkatan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir serta angin kencang berdurasi singkat di sejumlah wilayah NTT. Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 95S masih berada pada kategori potensi rendah.

Seiring pengaruh bibit siklon tersebut, BMKG memprakirakan hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di berbagai wilayah NTT. Pada 17 Desember 2025, wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, serta Lewoleba.

Menurut Sti, pada 18 Desember 2025, potensi hujan lebat diprakirakan terjadi di Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Lembata, Alor, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Sumba Timur. 

Sementara pada 19 Desember 2025, wilayah berpotensi hujan meliputi Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, serta Alor.

Sri Nenot'ek mengatakan, periode November hingga April merupakan musim tumbuh bibit siklon dan siklon tropis di wilayah Indonesia bagian selatan. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak tidak langsung siklon tropis, seperti hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, serta potensi bencana hidrometeorologi.

Terkait informasi yang beredar mengenai prediksi siklon tropis pada periode 1-10 Januari 2026, BMKG menegaskan bahwa masyarakat diminta hanya mengacu pada informasi resmi BMKG dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan. (E-2)

 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Retakan Bukit Rantau Pauh Pasaman Barat Semakin Mengkhawatirkan, Ratusan Rumah dan Jalan Provinsi Terancam Longsor
• 18 jam lalutvonenews.com
thumb
Hustle Culture Sebagai Bentuk Manifestasi Toxic Positivity
• 19 jam lalukumparan.com
thumb
KPK Kebut Hitung Kerugian Negara di Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
• 7 jam laluokezone.com
thumb
Wapres Gibran Kunjungi Pengungsi Banjir Gayo Lues dan Janjikan Pembangunan Kembali Rumah Warga
• 2 jam lalupantau.com
thumb
Aldila Sutjiadi/Janice Tjen Berpeluang Tambah Medali Emas Cabor Tenis Lapangan
• 4 jam lalumedcom.id
Berhasil disimpan.