Jakarta, tvOnenews.com — Penampilan Adimas Firdaus alias Resbob saat dihadirkan dalam konferensi pers Polda Jawa Barat menyita perhatian publik. Tak sedikit warganet mempertanyakan alasan Resbob mengenakan baju tahanan berwarna hijau, bukan oranye seperti yang umum terlihat dalam berbagai kasus hukum.
Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Jawa Barat telah resmi menetapkan Resbob sebagai tersangka kasus ujaran kebencian terhadap masyarakat Sunda dan suporter Persib Bandung Viking.
Dari hasil pemeriksaan, motif utama perbuatan tersebut terungkap bukan sekadar emosi sesaat, melainkan dorongan keuntungan finansial.
- Istimewa
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan mengungkapkan bahwa Resbob secara sengaja merancang konten siaran langsung bermuatan penghinaan untuk memancing atensi publik dan meningkatkan jumlah penonton.
“Yang bersangkutan adalah seorang live streamer. Dari tayangan yang dibuat, tersangka mendapatkan saweran. Konten ujaran kebencian itu sengaja dilakukan untuk meningkatkan penonton demi meraup pundi-pundi rupiah,” ujar Rudi Setiawan saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Rabu (17/12/2025).
Resbob sebelumnya diamankan di Kota Semarang, Jawa Tengah, setelah berpindah-pindah lokasi. Usai pemeriksaan intensif dan pengumpulan barang bukti, penyidik memastikan unsur pidana telah terpenuhi.
- Tangkapan Layar
Atas perbuatannya, Resbob dijerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara. Dalam kondisi tertentu, hukuman dapat diperberat sesuai pasal yang dikenakan.
Alasan Resbob Pakai Baju Tahanan Hijau
Munculnya Resbob dengan rompi tahanan hijau memicu spekulasi publik. Namun, hal tersebut berkaitan dengan kebijakan internal Polda Jawa Barat.
Di wilayah Polda Jabar, baju tahanan berwarna hijau digunakan untuk kasus kriminal umum, termasuk ujaran kebencian dan tindak pidana non-narkotika yang ditangani oleh satuan reserse kriminal atau siber.
Sementara itu, warna oranye lebih umum digunakan untuk kasus narkotika, meski penerapannya dapat berbeda di setiap daerah.
- Cepi Kurnia/tvOne


