Penulis: Aang Nugraha
TVRINews- Sumedang, Jawa Barat
Cuaca Ekstrem Rusak 31 Rumah, Petugas Gabungan Lakukan Perbaikan dan Pemantauan
Warga Desa Kutamandiri, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, mulai melakukan perbaikan terhadap rumah-rumah mereka yang rusak parah akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda kawasan tersebut sejak Selasa sore, 16 Desember 2025.
Cuaca ekstrem tersebut menyebabkan kerusakan pada 31 rumah warga, dengan kerusakan paling signifikan pada bagian atap yang terangkat terbawa angin.
Proses perbaikan dilakukan dengan bergotong royong, melibatkan masyarakat setempat serta bantuan dari aparat keamanan dan pemadam bencana. Personel Brimob Polda Jawa Barat, TNI, dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) turut serta dalam upaya pemulihan tersebut. Desa Kutamandiri dilaporkan sebagai wilayah paling terdampak, dengan sebagian besar rumah yang rusak mengalami kerusakan struktural di bagian atap.
“Saya baru selesai bekerja saat angin kencang datang. Atap rumah terbang dan banyak perabotan hancur. Untungnya, kami segera melakukan gotong royong,” ujar Eka Saputra, seorang pengrajin gelasan yang rumahnya juga rusak akibat peristiwa tersebut. Eka menambahkan bahwa dua orang rekan kerjanya mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan bangunan pemintalan yang roboh.
Komandan Kodim 0610 Sumedang, Letkol Arh Kusuma Ardianto, mengungkapkan bahwa proses perbaikan telah dimulai, dengan fokus utama pada bagian atap rumah yang rusak parah. Ia juga menginformasikan bahwa upaya pendataan terhadap kerusakan dan bantuan terus dilakukan.
“Sejauh ini, kami mencatat 31 rumah yang terdampak. Sebagian besar kerusakan terjadi pada atap dan perabotan rumah tangga. Kami bersama TNI, Polri, BPBD, dan warga telah bekerja keras untuk menutup atap rumah yang rusak dan memperbaikinya,” jelas Letkol Ardianto dikutip Kamis 18 Desember 2025.
Selain Desa Kutamandiri, beberapa desa lain di Kecamatan Tanjungsari juga mengalami kerusakan, meskipun dalam skala yang lebih kecil. Di Desa Margajaya, dua rumah terdampak, sementara Desa Cinanjung mengalami kerusakan pada lima rumah, dan Desa Jatisari satu rumah.
Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan untuk terus memantau potensi cuaca ekstrem lanjutan, mengingat beberapa rumah di daerah tersebut sudah cukup tua dan rentan terhadap kerusakan lebih lanjut. "Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa proses perbaikan berjalan lancar dan aman," tambah Letkol Ardianto.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem dan bencana alam lainnya, sementara petugas gabungan akan terus melakukan pemantauan secara intensif di wilayah yang terdampak.
Editor: Redaksi TVRINews




