jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, sebanyak 17.500 guru terdampak akibat bencana banjir yang menerjang Aech, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Abdul Mu'ti menyebut, pemerintah berkomitmen untuk memastikan layanan pendidikan tetap berjalan meskipun berada dalam situasi darurat, sekaligus memberikan dukungan bagi pengabdian guru di wilayah terdampak bencana.
BACA JUGA: Begini Penampakan Rumah Sementara Korban Banjir Sumatra
“Pemerintah hadir untuk memastikan pendidikan darurat dapat berjalan, sekaligus memberikan dukungan bagi para guru yang tetap mengabdi di wilayah terdampak,” kata Abdul Mu'ti dikutip Kamis (18/12).
Kemendikdasmen juga menyalurkan bantuan keuangan pendidikan melalui mekanisme untuk mendukung pemulihan layanan pendidikan di satuan pendidikan terdampak.
BACA JUGA: Kemenag: 226 Pesantren Rusak Akibat Banjir Sumatra
Kemendikdasmen telah menyalurkan 2.873 unit ruang kelas darurat, 141.335 paket perlengkapan belajar siswa yang meliputi buku, alat tulis, tas, seragam, dan sepatu, serta 16.239 paket perlengkapan keluarga.
"Bantuan keuangan tersebut dimanfaatkan untuk mendukung operasional pendidikan darurat, pemulihan sarana pembelajaran, serta pemenuhan kebutuhan mendesak lainnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan," katanya.
Selain itu, sebanyak 17.500 guru menjadi sasaran penerima tunjangan khusus Rp 2 juta per guru sebagai bentuk dukungan untuk membantu meringankan beban ekonomi akibat bencana.
Pihaknya pun terus melakukan pemutakhiran data dan verifikasi secara berkala, mengingat masih terdapat wilayah yang sulit dijangkau akibat keterbatasan akses dan jaringan, khususnya di beberapa daerah di Provinsi Aceh dan Sumatra Utara.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul


