PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang mewaspadai 20 titik rawan bencana di sepanjang jalur perlintasan kereta dalam libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Mulai dari potensi banjir, tanah longsor hingga ambles.
"Ada 20 titik daerah pantauan khusus (dapsus) wilayah Daop 4 Semarang yang berpotensi banjir, longsor, dan tanah labil," ujar Kepala KAI Daop 4 Semarang, Suharjono, Kamis (18/12).
Suharjono mengatakan, daerah rawan banjir yang harus diwaspadai, yakni Pekalongan, Pemalanh Grobogan, Cepu hingga Kota Semarang.
Ia menjelaskan, di titik-titik itu pihaknya menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS) mulai dari bantalan rel, batu balas, karung pasir, rel, gerbong balas hingga Kendaraan Perawatan Jalan Rel (KPJR) untuk mengantisipasi adanya kondisi darurat.
"Kami juga telah melakukan kerja sama dengan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang dalam memprakirakan cuaca yang bertujuan untuk mempersiapkan jika terjadi cuaca ekstrem yang akan terjadi di sepanjang lintas operasional kereta api di wilayah Daop 4 Semarang," jelas dia.
Perhatian khusus juga diberikan di jalur Alas Tuo dan jalur menuju Stasiun Semarang Tawang di kilometer 2, yang sempat terdampak banjir pada tahun sebelumnya.
"Kami sudah mengantisipasi dengan peninggian rel setinggi 40 sentimeter. Jadi, jika banjir dengan kondisi serupa kembali terjadi, jalur tersebut sudah aman," tegas Suharjono.
Selain itu, menghadapi lonjakan penumpang Nataru, KAI Daop 4 juga menyiapkan tiga kereta api tambahan, yakni KA Kaligung Tambahan dan satu KA Montis tambahan.
"Kita siapkan 321 ribu seat, sama dengan tahun lalu. Sekarang ini baru sekitar 27 persen (terjual) , ya. Jadi, masih tersedia cukup cukup banyak," kata Suharjono.




