Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan apresiasi khusus kepada tiga perempuan veteran Indonesia yakni Ibu Sriatun, Ibu Sofiatun, dan Ibu Murtinah, atas dedikasi luar biasa mereka dalam sejarah perjuangan bangsa.
Apresiasi tersebut disampaikan dalam acara bertajuk Merawat Pertiwi: Perempuan Tangguh, Pertiwi Utuh yang digelar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Kamis. Kegiatan ini menjadi ajang penghormatan bagi sejarah sekaligus perayaan ketangguhan perempuan masa kini.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak, Bintang Puspayoga, menegaskan bahwa parade ini adalah misi edukasi.
"Kami ingin menunjukkan bahwa perempuan mampu mengisi berbagai lini profesi. Hari Ibu adalah tonggak sejarah perjuangan yang dimulai dari Kongres Perempuan Pertama tahun 1928, dan hari ini kita melihat hasilnya lewat perempuan-perempuan tangguh ini," kata Bintang.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga meluncurkan dua buku strategis untuk memperkuat literasi perempuan: "Rahasia Rasa Nusantara" yang berisi kurasi olahan pangan lokal, serta "Pedoman Pelatihan Perempuan Penggerak Akar Rumput".
"Buku-buku ini dibuat tidak terlepas dari arahan Ibu Ketua Umum untuk terus mengedukasi masyarakat, terutama perempuan di tingkat akar rumput, agar memiliki kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi tantangan berbangsa dan bernegara," tuturnya.
Tak hanya veteran, Megawati juga memberikan apresiasi kepada dua tokoh inspiratif perempuan, yakni Mahariah, penjaga lingkungan dari Kepulauan Seribu, serta Maria Loretha, pejuang pangan asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kehadiran para tokoh ini mempertegas pesan bahwa perempuan adalah pilar utama dalam menjaga kedaulatan lingkungan dan pangan Indonesia.
Ketangguhan perempuan masa kini ditampilkan melalui fashion show unik yang melibatkan para pekerja dari berbagai lini profesi. Megawati, yang didampingi oleh Bintang Puspayoga dan Rano Karno, tampak antusias menyaksikan satu per satu model melenggang dengan pakaian kerja mereka.
Sorotan tertuju pada Feraro yang mengenakan seragam Pemadam Kebakaran (Damkar), serta Elyn dan Liza yang tampil dengan atribut pengemudi ojek online. Selain itu, hadir pula Siti Julaiha (petani), Santi (nelayan), serta Trisnowati dan Eky yang mewakili Pasukan Orange dan Pasukan Biru.
Kemeriahan berlanjut dengan kehadiran Amel dan Indri (Satpol PP), Heny (instruktur pramudi Transjakarta), Shafira (hiking leader), hingga para profesional seperti Agustina Doren (bidan), Wiji (guru), Rahma (dokter), Wanda (pengacara), Nissa (reporter), Reynita (fashion stylist), dan Ayu (influencer).
Baca juga: PDIP galang donasi Rp3,2 miliar untuk korban bencana Sumatera
Baca juga: PDIP tetap ingin kepala daerah langsung dipilih rakyat
Apresiasi tersebut disampaikan dalam acara bertajuk Merawat Pertiwi: Perempuan Tangguh, Pertiwi Utuh yang digelar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Kamis. Kegiatan ini menjadi ajang penghormatan bagi sejarah sekaligus perayaan ketangguhan perempuan masa kini.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak, Bintang Puspayoga, menegaskan bahwa parade ini adalah misi edukasi.
"Kami ingin menunjukkan bahwa perempuan mampu mengisi berbagai lini profesi. Hari Ibu adalah tonggak sejarah perjuangan yang dimulai dari Kongres Perempuan Pertama tahun 1928, dan hari ini kita melihat hasilnya lewat perempuan-perempuan tangguh ini," kata Bintang.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga meluncurkan dua buku strategis untuk memperkuat literasi perempuan: "Rahasia Rasa Nusantara" yang berisi kurasi olahan pangan lokal, serta "Pedoman Pelatihan Perempuan Penggerak Akar Rumput".
"Buku-buku ini dibuat tidak terlepas dari arahan Ibu Ketua Umum untuk terus mengedukasi masyarakat, terutama perempuan di tingkat akar rumput, agar memiliki kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi tantangan berbangsa dan bernegara," tuturnya.
Tak hanya veteran, Megawati juga memberikan apresiasi kepada dua tokoh inspiratif perempuan, yakni Mahariah, penjaga lingkungan dari Kepulauan Seribu, serta Maria Loretha, pejuang pangan asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kehadiran para tokoh ini mempertegas pesan bahwa perempuan adalah pilar utama dalam menjaga kedaulatan lingkungan dan pangan Indonesia.
Ketangguhan perempuan masa kini ditampilkan melalui fashion show unik yang melibatkan para pekerja dari berbagai lini profesi. Megawati, yang didampingi oleh Bintang Puspayoga dan Rano Karno, tampak antusias menyaksikan satu per satu model melenggang dengan pakaian kerja mereka.
Sorotan tertuju pada Feraro yang mengenakan seragam Pemadam Kebakaran (Damkar), serta Elyn dan Liza yang tampil dengan atribut pengemudi ojek online. Selain itu, hadir pula Siti Julaiha (petani), Santi (nelayan), serta Trisnowati dan Eky yang mewakili Pasukan Orange dan Pasukan Biru.
Kemeriahan berlanjut dengan kehadiran Amel dan Indri (Satpol PP), Heny (instruktur pramudi Transjakarta), Shafira (hiking leader), hingga para profesional seperti Agustina Doren (bidan), Wiji (guru), Rahma (dokter), Wanda (pengacara), Nissa (reporter), Reynita (fashion stylist), dan Ayu (influencer).
Baca juga: PDIP galang donasi Rp3,2 miliar untuk korban bencana Sumatera
Baca juga: PDIP tetap ingin kepala daerah langsung dipilih rakyat




