Natasha Skin Clinic Rayakan 31 Tahun dengan Terobosan Stem Cell VSELs Pertama di Indonesia

tabloidbintang.com
17 jam lalu
Cover Berita

TABLOIDBINTANG.COM - Industri estetika medis nasional kembali mencetak tonggak penting. Memasuki usia ke-31 tahun, Natasha Skin Clinic Center menegaskan posisinya sebagai jaringan klinik estetika terbesar di Indonesia dengan lebih dari 105 cabang yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Momentum ulang tahun ini tidak hanya menjadi ajang refleksi perjalanan panjang Natasha, tetapi juga menjadi panggung peluncuran inovasi besar: Natasha Plasma VSELs, teknologi bio-regenerative berbasis Very Small Embryonic-Like Stem Cells (VSELs) pertama di Indonesia. Terobosan ini memadukan presisi teknologi medis Jerman dan inovasi estetika Korea Selatan, sekaligus menandai babak baru perawatan anti-aging di Tanah Air.

Sebagai “kado ulang tahun” untuk dunia estetika Indonesia, Natasha menghadirkan terapi stem cell regeneratif tingkat lanjut yang mengandalkan sel punca pluripotent, yaitu sel yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel tubuh. Tanpa rekayasa genetik, teknologi ini dirancang untuk membantu peremajaan, pemulihan jaringan, serta peningkatan kualitas kulit secara alami dengan standar keamanan tinggi.

Langkah strategis ini diambil Natasha sebagai respons atas dua tantangan besar yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini: meningkatnya populasi usia lanjut (ageing society) serta tingginya tingkat polusi udara di kawasan urban yang berdampak langsung pada kesehatan kulit.

Data kesehatan nasional menunjukkan bahwa penyakit kulit dan jaringan subkutan masih menjadi salah satu beban penyakit terbesar. Paparan polutan seperti Nitrogen Dioksida (NO₂) dan particulate matter di kota besar terbukti mempercepat munculnya lentigines atau bintik penuaan, terutama pada kulit Asia.

Namun, ancaman terbesar justru berasal dari dalam tubuh. Manusia secara alami memproduksi senescent cells atau yang kerap disebut “zombie cells”, sel rusak yang tidak mati, menumpuk, dan merusak sel sehat di sekitarnya. Tubuh bahkan menghasilkan hingga 15 juta zombie cells setiap menit, yang kemudian memicu peradangan kronis tingkat rendah (inflammaging). Dampaknya tampak jelas pada kulit berupa kusam, elastisitas menurun, hingga kerutan yang semakin dalam.

Seiring bertambahnya usia, kemampuan sistem imun untuk membersihkan sel-sel ini menurun drastis. Di sinilah Natasha Plasma VSELs mengambil peran penting sebagai solusi regeneratif, bukan sekadar korektif.

Pendiri Natasha Skin Clinic Center, dr. Fredi Setyawan, menegaskan bahwa peluncuran teknologi ini merupakan refleksi perjalanan panjang Natasha dalam memahami kebutuhan perempuan Indonesia.

“Kami menyadari bahwa krim dan laser saja tidak cukup. Kita butuh revolusi. Natasha Plasma VSELs adalah jawaban kami. Ini bukan sekadar perawatan, ini adalah upaya mengembalikan 'waktu' dengan memperbaiki mesin regenerasi tubuh itu sendiri. Sebagai 'safe place' bagi pasien, kami memastikan teknologi ini aman, etis, dan terdepan, jelas dr. Fredi Setyawan

Keunggulan Natasha Plasma VSELs terletak pada pendekatan medisnya. Perawatan ini menggunakan plasma darah pasien sendiri, yang diproses secara khusus untuk mengisolasi VSELs, yaitu sel punca berukuran sangat kecil dengan potensi regenerasi setara sel embrionik. Sel-sel tersebut kemudian diinfuskan kembali ke dalam tubuh.

Prof. Fred Fändrich, pakar stem cell dan terapi sel asal Jerman sekaligus Penasihat Ilmiah Natasha, menjelaskan keunggulan teknologi ini. “Keunggulan Plasma VSELs adalah terapinya lebih potent dibandingkan metode stem cells lainnya karena bersifat pluripotent, mampu berubah menjadi sel sehat apa pun yang dibutuhkan tubuh. Teknologi ini melampaui perawatan konvensional karena ia menggantikan sel tua dan 'zombie cells' dengan sel baru yang segar," papar Prof. Fred Fändrich

Peluncuran teknologi ini turut dihadiri figur publik Astrid Tiar, yang selama bertahun-tahun mempercayakan perawatan kulitnya pada Natasha. Di tengah aktivitas syuting, paparan lampu studio, dan penggunaan makeup intens, Astrid menekankan pentingnya keamanan dan kredibilitas klinik.

“Jujur, banyak yang menawarkan perawatan ke luar negeri. Tapi bagi saya, kepercayaan itu mahal harganya. Saya sudah bertahun-tahun mempercayakan kulit saya pada Natasha. Ketika mendengar tentang Plasma VSELs yang menggunakan darah kita sendiri, tanpa bahan kimia aneh, tanpa rekayasa genetik, saya langsung yakin," tutup Astrid Tiar.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Reza Indragiri Ungkap Kematian Anak Pejabat PKS Cilegon: Pelaku Mungkin Incar Orang Tua Korban
• 2 jam lalukompas.tv
thumb
Menkeu Purbaya Tegas: Tak Ada Insentif Pajak untuk Aksi Korporasi BUMN
• 42 menit lalumatamata.com
thumb
KRI Balaputradewa-322, Fregat Merah Putih Sejati
• 1 jam lalukompas.id
thumb
Bea Keluar Batu Bara Berlaku Mulai Januari 2026, Kemenkeu Bidik Rp 25 Triliun
• 14 jam lalukatadata.co.id
thumb
Polisi Selidiki Dugaan Ancaman Terhadap Pedagang Kalibata yang Keluhkan Pembakaran Kios
• 13 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.