Pemprov DKI Cek Kelayakan 3.500 Bangunan, 10 Gedung Kena Peringatan Keras

detik.com
11 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memeriksa sertifikat laik fungsi (SLF) 3.500 gedung. Hasilnya, 10 gedung diberi peringatan keras atau SP1.

"Tadi kami rapat khusus untuk itu. Ada 3.500-an gedung yang diperiksa. Kemudian ada beberapa gedung yang akhirnya kita keluarkan, ada 10 gedung, kita beri SP1," kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Pramono tidak memerinci secara detail gedung apa saja yang dikenai SP1. Dia mengatakan hal itu tidak etis.

"Tapi saya mohon maaf, nggak bisa menyebutkan gedung-gedungnya karena tidak etis," ujarnya.

Baca juga: Pramono Pastikan Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Digelar Sederhana

Pramono tidak ingin peristiwa kebakaran gedung Terra Drone di Jakarta Pusat, yang menewaskan 22 orang, kembali terulang. Dia menyebut 10 gedung diberi SP1 lantaran tidak melengkapi perizinan.

"Tetapi, untuk menindaklanjuti yang terjadi kebakaran di Letjen Suprapto, yang menyebabkan meninggal sampai 22 orang, kami nggak mau terulang kembali. Terutama untuk gedung-gedung yang tumbuh," ujarnya.

"Jadi gedung-gedung yang tumbuh itu yang biasanya perizinannya tidak lengkap. Nah, yang seperti itu, kami sudah mengeluarkan 10 tadi, peringatan satu. Kalau kemudian tidak dilakukan perbaikan dan melengkapi perizinan, tentunya kami akan beri peringatan berikutnya," lanjutnya.

Lebih lanjut Pramono menyampaikan 10 gedung tersebut bukan hanya tak melengkapi perizinan, tetapi juga bangunannya tidak memenuhi persyaratan.

"Ya itu tadi, SP1 karena kami berikan peringatan keras karena enggak melengkapi perizinannya. Bukan hanya perizinan, bangunannya tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan, baik oleh Citata, oleh PTSP, Damkar, Ketenagakerjaan. Tadi kami rapat untuk itu," imbuhnya.

Sebagai informasi, kebakaran gedung Terra Drone terjadi pada Selasa (9/12/2025) siang. Api bersumber dari ruang inventaris lantai 1 tempat penyimpanan baterai drone tipe lithium polymer (LiPo).

Baterai-baterai yang sudah dalam kondisi rusak disimpan ditumpuk di ruangan tersebut. Baterai itu lalu terjatuh hingga muncul percikan api dan menyambar baterai laik pakai yang juga disimpan dalam ruangan tersebut. Api tersebut lalu membesar dan menjalar ke lantai gedung lainnya.

Total korban tewas dari kejadian kebakaran ini berjumlah 22 orang. Korban tewas karena terjebak di lantai atas gedung yang terdiri atas enam lantai itu. Korban tewas tak bisa keluar karena gedung dipenuhi asap yang berasal dari lantai bawah dan jalur evakuasi yang minim.

Baca juga: Penertiban Bangli di TPU Rawa Bunga, Bengkel-Kandang Unggas Dibongkar




(dek/lir)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kemenkum Kalbar Paparkan Kinerja dan Strategi 2026 di Hari Ketiga Rakordal 2025
• 16 jam lalukumparan.com
thumb
Video: Purbaya Amankan Defisit APBN di 2,35% PDB per November 2025
• 11 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Peluk dan Genggam Erat Tangan Dokter Kamelia, Ammar Zoni: Bilang Bapakmu Aku Serius
• 9 jam lalugrid.id
thumb
Perjuangan Bocah Pencari Pala Kembali Bersekolah, Bersyukur Ada Sekolah Rakyat
• 19 jam lalukumparan.com
thumb
INA Jelaskan Mekanisme Soal Penghematan Biaya THC
• 2 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.