IHSG Diproyeksi Tembus 9.820 pada 2026, Cek Saham Jagoan BRI Danareksa

bisnis.com
20 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) melaju menuju level di atas 9.000 pada 2026 dengan skenario dasar 9.440 dan skenario bullish 9.820. 

Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas yang dipimpin oleh Helmy Kristanto menyampaikan proyeksi IHSG itu didasarkan pada dua asumsi utama. 

Pertama, proyeksi pertumbuhan laba per saham (earnings per share/EPS) pada 2026 sebesar 8% dan multiple price to earnings (PE) 14,2 kali sejalan dengan rata-rata 5 tahun untuk kelompok saham fundamental. 

Kedua, premi 40% untuk mencerminkan berlanjutnya arus dana ke saham konglomerasi dan saham yang berpotensi masuk indeks. 

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

“Target IHSG skenario bull sebesar 9.820 dan bear sebesar 9.135, dengan asumsi pertumbuhan EPS masing-masing 10% dan 6%,” tulisnya dalam riset, dikutip Kamis (18/12/2025). 

Helmy menyampaikan risiko utama pasar mencakup potensi tekanan atau perubahan arah kebijakan dan program pemerintah, serta perubahan pada metodologi indeks utama.

Berdasarkan sektornya, BRI Danareksa Sekuritas memprioritaskan sektor dengan visibilitas yang lebih baik. Proyeksi 2026 dibuat menggunakan pendekatan bottom up/stock picking. 

“Meski demikian, dari sisi pilihan sektor, kami tetap fokus pada sektor domestik terpilih yang memiliki visibilitas pertumbuhan lebih baik,” paparnya. 

Baca Juga : IHSG Hari Ini (18/12) Loyo, Saham Konglomerat jadi Pemberat

Lebih spesifik, sektor perbankan dan konsumer dinilai mencerminkan prospek pertumbuhan laba yang relatif rendah sejalan dengan prospek permintaan yang masih lemah. EPS dua sektor tersebut pada 2026 diproyeksi masing-masing 4% dan 6% year-on-year (YoY). 

BRI Danareksa Sekuritas mengestimasi pertumbuhan EBITDA sektor telekomunikasi pada 2026 sebesar 7%. Sementara itu, pertumbuhan EPS sektor unggas pada 2026 diperkirakan sebesar 4% dan ritel naik 16%. Tiga sektor itu disebut sebagai sektor dengan visibilitas pertumbuhan yang baik. 

Untuk sektor komoditas, BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan sektor logam memiliki prospek pertumbuhan EPS pada 2026 yang menarik sebesar 27%. 

“Hal ini terutama didukung oleh ekspektasi pertumbuhan volume dari proyek-proyek baru dan ekspansi di sejumlah emiten, misalnya BRMS, INCO, MBMA,” jelasnya. 

Meski demikian, mengingat prospek harga nikel yang masih cenderung datar, Helmy memperkirakan kinerja pada 2026 akan lebih menguntungkan bagi emiten dengan eksposur ke emas (BRMS) dan timah (TINS). 

“Kami juga melihat potensi kenaikan valuasi dari aset-aset baru, seperti pada DEWA dan BRMS.” 

BRI Danareksa Sekuritas juga mempertimbangkan perkiraan total imbal hasil ke depan (forward total return) tertinggi, serta potensi dividend yield pada 2026.

Pada 2026, saham jagoan BRI Danareksa Sekuritas ialah BBCA dengan target harga (target price/TP) Rp10.800, ISAT dengan TP Rp3.000, JPFA dengan TP Rp3.100, ASII dengan TP Rp7.450, KLBF dengan TP Rp1.710, AADI dengan TP Rp9.850, NCKL dengan TP Rp1.300, dan ICBP dengan TP Rp11.500 per saham. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Program Studi Desain Produk Universitas Esa Unggul Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT
• 4 jam laludisway.id
thumb
[Full] Alasan KPK Serahkan 2 Orang Terjaring OTT ke Kejaksaan Agung, Janji akan Transparan
• 8 jam lalukompas.tv
thumb
Demi Anak, Istri Ogah Terus Sedih setelah Gary Iskak Meninggal
• 18 jam lalugenpi.co
thumb
Siklon Tropis Picu Banjir Rob dan Puting Beliung di Wilayah Pesisir Jakarta
• 20 jam lalukompas.com
thumb
Industri Wajib Masuk Skema Emisi, Pemerintah Siapkan Pilot Project ETS
• 23 jam lalukatadata.co.id
Berhasil disimpan.