Danantara Beli Hotel-Lahan di Makkah, Wamenhaj Sebut Akan Tekan Biaya Haji

detik.com
8 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Danantara mengakuisisi aset perhotelan dan lahan di dalam kawasan terpadu dekat Masjid Al-Haram di Makkah. Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan langkah tersebut akan menekan biaya jemaah haji Indonesia untuk periode selanjutnya.

"Tentu, karena milik kita sendiri. Secara aktual akan menekan biaya haji," kata Dahnil kepada wartawan, Jumat (19/12/2025).

Dahnil mengatakan kebijakan itu akan mengurangi arus keluar kas lantaran biaya akomodasi hotel selama ini masuk ke pihak luar. Ia menilai akuisisi hotel hingga lahan di Makkah akan meningkatkan ekosistem ekonomi dalam negeri.

"Secara makro akan mengurangi cash outflow karena biaya akomodasi hotel yang selama ini masuk ke hotel-hotel luar akan masuk ke ekosistem ekonomi kita sendiri, artinya keluar kantong kanan masuk kantong kiri," ucapnya.

Baca juga: Prabowo Panggil Rosan Bahas Pembangunan Kampung Haji RI di Makkah

Dahnil belum bisa merinci estimasi pengurangan biaya haji jika hotel dan lahan itu mulai diterapkan fungsinya. Ia menilai pengurangan biaya haji bisa ditekan kembali untuk periode 2027.

"Saya belum bisa kasih estimasinya. Kemungkinan besar begitu (dipakai di 2027)," ujar dia.

Sebelumnya, CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani, mengatakan investasi terkait aset-aset pada fase ini mencakup satu hotel yang telah beroperasi serta rangkaian aset pengembangan berorientasi hospitality dengan potensi kapasitas hingga sekitar 5.000 kamar hotel.

Baca juga: Prabowo Panggil Rosan Bahas Pembangunan Kampung Haji RI di Makkah

Berdasarkan perjanjian tersebut, Danantara Investment Management dan Thakher Development Company telah menyepakati akuisisi Novotel Makkah Thakher City, sebuah hotel yang beroperasi dengan 1.461 kamar, serta 14 bidang tanah seluas total sekitar 4,4 hektare yang dialokasikan untuk pengembangan di masa depan.

"Penandatanganan ini merupakan langkah awal yang penting dalam mengamankan aset-aset strategis yang dapat mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan layanan bagi para jemaah. Meskipun kepemilikan atas aset-aset yang diidentifikasi telah diformalkan melalui perjanjian ini, pengembangan berikutnya akan dilaksanakan secara bertahap, berdasarkan kajian kelayakan yang komprehensif, pertimbangan regulasi, serta standar tata kelola yang prudent," ujarnya dalam keterangan tertulis dilansir detikFinance, Senin (15/12).




(dwr/rfs)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jungkir balik Harry De Fretes saat sepi job, akui pernah cuma punya Rp 40 ribu, kini jualan bubur
• 9 jam lalubrilio.net
thumb
Menkomdigi: 73,5% Layanan Telekomunikasi di Aceh Sudah Pulih
• 1 jam lalukumparan.com
thumb
BI Perkuat Distribusi Uang Rupiah di Sumatra Pascabencana
• 17 jam lalugenpi.co
thumb
Dinas PU Lamongan Bersihkan Eceng Gondok Guna Kurangi Dampak Genangan 
• 3 jam lalumediaindonesia.com
thumb
HKI dan Kemlu Teken MoU, Kawasan Industri Jadi Andalan Diplomasi Ekonomi Indonesia
• 17 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.