CILEGON, iNews.id - Fakta baru pembunuhan anak politisi PKS di Kota Cilegon, Banten terungkap setelah polisi memastikan peristiwa tewasnya Muhammad Axel bukan disebabkan aksi perampokan. Aparat menegaskan tidak ada barang milik korban maupun keluarganya yang hilang saat kejadian.
Kepastian tersebut sekaligus membantah isu yang sempat beredar di masyarakat. Polisi menegaskan kasus ini murni pembunuhan.
Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan mengatakan, penyidik telah melakukan pengecekan menyeluruh terhadap barang-barang di rumah korban. Hasilnya, tidak ditemukan indikasi kehilangan barang.
"Isu beredar memang ada perampokan. Yang jelas setelah cek barang dari korban maupun keluarga tidak ada yang hilang. Motifnya pembunuhan. Tidak benar (perampokan)," ujarnya, Kamis (18/12/2025).
Hingga kini, polisi masih memburu pelaku pembunuhan anak politisi PKS di Cilegon tersebut. Penyelidikan terus dikembangkan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik peristiwa kejam ini.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa delapan orang saksi dalam kasus pembunuhan tersebut. Saksi tersebut terdiri atas kedua orang tua korban serta dua asisten rumah tangga (ART).
Saat kejadian, rumah diketahui tidak memiliki petugas sekuriti. ART juga disebut telah pulang lebih awal sebelum terjadinya peristiwa tragis tersebut.
Memasuki hari ketiga penyelidikan, pelaku pembunuhan Muhammad Axel belum berhasil diidentifikasi. Korban ditemukan tewas di Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS) 3, Kota Cilegon, Banten.
"Kami sudah olah TKP dan tahapan mengidenfitikasi TKP, observasi keterangan saksi juga koordinasi dengan dokter forensik. Saksi yang diperiksa 8 orang, keluarga dan pihak lain," ujarnya.
AKP Sigit Dermawan menyebut sejumlah kamera pengawas di sekitar rumah korban ditemukan dalam kondisi rusak. Hal ini menyulitkan polisi mendapatkan rekaman kejadian.
"CCTV rusak 2 minggu sebelum kejadian," katanya.
Diketahui, Muhammad Axel meninggal dunia setelah mengalami 22 luka. Luka tersebut terdiri atas 19 luka tusuk benda tajam dan tiga luka akibat kekerasan benda tumpul.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, warga sekitar, dan sejumlah tokoh politik di Kota Cilegon. Korban dikenal ramah, sopan, dan rajin beribadah bersama ayahnya.
Original Article



