Dokter Tifa: Ijazah Jokowi yang Ditampilkan Bareskrim 100 Persen Berbeda dengan Gelar Perkara di Polda

fajar.co.id
2 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ahli epidemiologi yang juga alumni Fakultas Kedokteran UGM, dr Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa, kembali bersuara terkait gelar perkara kasau ijazah Jokowi di Polda Metro Jaya baru-baru ini.

Bersama dua rekannya yang lain yakni Rismon Sianipar dan Roy Suryo, Dokter Tifa memastikan ijazah yang diperlihatkan kepada mereka saat gelar perkara dengan yang pernah ditampilkan Bareskrim Polri pada Mei lalu 100 persen berbeda.

“Kami, RRT -Roy, Rismon, Tifa berani pastikan bahwa Ijazah yang ditampilkan BARESKRIM tanggal 22 Mei 2025 dengan Ijazah yang ditampilkan pada Gelar Perkara Khusus di POLDA Metro Jaya tanggal 15 Desember 2025, 100% BERBEDA!” tulis Dokter Tifa dikutip dari akun media sosialnya, Jumat (19/12/2025).

Karena itu, lanjut Dokter Tifa, dia mengingatkan kepada Kepolisi RI agar berhati-hati dengan kasus kriminalisasi kepada RRT, sesuai dengan WARNING dari Prof Mahfud, bahwa kasus pidana kepada RRT melanggar HAM!

“RRT diperkenankan melihat Ijazah yang disebut asli oleh POLDA, hanya beberapa menit sebelum Gelar Perkara Khusus, di jam 23.20 hampir tengah malam, setelah sejak jam 14.00 kami menunggu sampai GPK berlangsung selama 7 jam hampir tengah malam!,” sambungnya.

Padahal sejak awal, ketika GPK sedang berlangsung beberapa menit, Dokter Tifa mengaku sudah minta agar ijazah ditunjukkan kepada mereka sebagai bahan diskusi. Namun, permintaan itu ditangguhkan, dan dikabulkan setelah semua kelelahan, di waktu tengah malam!

“Inilah, yang tanpa disadari, POLDA Metro Jaya telah melakukan Pelanggaran HAM! Dan inilah yang disoroti oleh Prod Mahfud MD,” ungkapnya.

“Sengaja membuat kami semua kelelahan, sehingga mengalami Disonansi Kognitif, terjadi Compliance dan Confirmatory Bias, karena terjadi Brain Overloaded,” urainya lagi.

Polda Metro Jaya, lanjut Dokter Tifa, melakukan Ilusi Transparansi, untuk mengecoh pihaknya. Mengecoh seluruh Rakyat Indonesia!

“Jika terbukti melanggar HAM maka kami segera lanjutkan ke HAM Internasional,” ujarnya lagi.

“FYI, buku kami, JOKOWI’S WHITE PAPER sekarang sudah ada di UN Library, Perpustakaan PBB diserahkan oleh Diaspora Forum Tanah Air -FTA yang tinggal di New York,” beber Dokter Tifa.

“Yang tidak disadari oleh POLDA, kami bertiga, RRT, kami photographic memory, ingatan fotografis, dengan given dan experience kami selama puluhan tahun, terbiasa melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh mata biasa, maka hanya dalam waktu 5 menit kami bisa melihat sesuatu yang sangat penting,” urainya.

Dan untuk diketahui juga, sambung dia, RRT punya otak yang terbiasa tidak pernah istirahat, jadi mau dichallenge untuk berpikir sampai 72 jam sekalipun otak kami tetap sanggup berpikir dengan jernih dan segar.

“Tunggu tanggal mainnya. Akan kami tunjukkan KEBENARAN. Dengan satu hal, yang tidak pernah disangka-sangka!” tutup Dokter Tifa. (sam/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Korban Bencana Sumatera Bakal Terima Dana Tunggu Hunian Rp600 Ribu hingga Huntara Selesai
• 20 jam lalukompas.tv
thumb
Menhub: Keselamatan Jadi Prioritas Utama Angkutan Nataru 2025/2026 di NTT
• 6 jam lalutvrinews.com
thumb
Trump Desak Ukraina Cepat Setop Perang Sebelum Rusia Berubah Pikiran
• 2 jam laludetik.com
thumb
BNPB perkuat pemulihan sosial dan trauma korban banjir Sibolga
• 6 jam laluantaranews.com
thumb
OTT di Kalsel, KPK: Kasus Pemerasan, Uang Ratusan Juta Disita
• 5 jam laluokezone.com
Berhasil disimpan.