FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Arus lalu lintas di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, sempat ditutup sementara pada Jumat (19/12/2025).
Penutupan ini dipicu aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa asal Papua yang kembali turun ke jalan memperingati Operasi Trikora, 19 Desember 1961.
Massa aksi yang tergabung dalam Forum Solidaritas Mahasiswa dan Pelajar Peduli Rakyat Papua (FSM-PRP) Makassar memulai aksinya dengan menyanyikan lagu bernuansa protes.
“Papua bukan merah putih, Papua bukan merah putih baru kau bilang merah putih,” demikian lirik lagu yang dinyanyikan para peserta aksi.
Pantauan di lokasi, mahasiswa memblokade ruas jalan tak jauh dari Asrama Papua, tepatnya di depan Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar.
Mereka duduk di tengah jalan sambil membentangkan tali rafia sebagai barikade.
“Papua Merdeka, Papua Merdeka,” teriakan ini pun terdengar seragam di lokasi aksi.
Aparat kepolisian terlihat bersiaga mengawal jalannya demonstrasi. Personel Sabhara Polrestabes Makassar dibantu Brimob Polda Sulsel tampak berjaga dengan perlengkapan tameng dan pentungan.
Di sejumlah titik Jalan Lanto Daeng Pasewang hingga Jalan Rusa, polisi juga menyiagakan kendaraan taktis, mulai dari mobil barracuda, kendaraan pengurai massa (Raisa), hingga ambulans Brimob. Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Rusa.
Situasi sempat memanas ketika massa aksi melarang pengendara, termasuk warga dan pengemudi ojek online, melintas di sekitar barikade. Beberapa kali massa berteriak agar tidak ada kendaraan yang mendekat ke lokasi aksi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum bergerak ke Jalan Lanto Daeng Pasewang, mahasiswa Papua lebih dulu menggelar aksi di depan Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Ujung Pandang. Namun aksi tersebut mendapat hadangan dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas).
Sempat terjadi ketegangan dan aksi saling dorong antarkedua kelompok massa. Beruntung, situasi dapat diredam aparat kepolisian yang telah bersiaga di lokasi.
Untuk menghindari kericuhan lebih lanjut, polisi akhirnya mengangkut mahasiswa Papua menggunakan mobil Dalmas dan membawa mereka kembali ke Jalan Lanto Daeng Pasewang.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih bertahan di depan RSKD Dadi Makassar.
Sebagai informasi, Trikora merupakan singkatan dari Tri Komando Rakyat yang diumumkan Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961 di Yogyakarta.
Trikora menjadi pernyataan resmi sikap Indonesia untuk mengambil langkah tegas merebut kembali Irian Barat.
Isi Trikora memuat tiga perintah utama, yakni menggagalkan pembentukan negara Papua, mengibarkan Bendera Merah Putih di Irian Barat, serta mempersiapkan mobilisasi umum demi mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(Muhsin/fajar)


