Nusa Dua, Bali (ANTARA) - BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) tidak memprioritaskan agenda glamor di tiga kawasan pengelolaan dalam menyambut liburan Natal dan Tahun Baru 2026 sebagai bentuk empati bencana alam di Sumatera dan daerah lain.
"Kami sudah menyampaikan ke tiga kawasan untuk membuat suatu rangkaian acara yang tidak terlalu bombastis, glamor karena harus berempati dengan situasi yang ada," kata Direktur Operasi ITDC Troy Reza Warokka di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Ada pun tiga kawasan pengelolaan BUMN itu yakni the Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Mandalika di Nusa Tenggara Barat dan Golo Mori di Nusa Tenggara Timur.
Meski begitu, ia optimistis tingkat hunian perhotelan di kawasan pengelolaan tetap tumbuh seiring imbauan pemerintah untuk berwisata di dalam negeri.
Senada dengan Troy, General Manager the Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika menambahkan untuk agenda tahun baru dilaksanakan oleh masing-masing perhotelan di kawasan pengelolaan tersebut.
Saat ini, di kawasan wisata itu terdapat 22 hotel berbintang dan 10 vila.
"Ada 22 hotel dan 10 vila masing-masing memiliki acara makan malam menyambut Tahun Baru," ucapnya.
Meski begitu, di kawasan wisata mewah seluas total 350 hektare itu tetap menyemarakkan dengan aneka dekorasi khas Natal dan Tahun Baru di sejumlah titik di kawasan itu.
Selain itu, pihaknya mempersiapkan kenyamanan wisatawan di antaranya memastikan keamanan dengan membuka pos khusus menyambut Natal dan tahun baru yang beroperasi mulai 24 November 2025 hingga 2 Januari 2026.
Selain mengerahkan petugas keamanan internal, pihaknya juga bekerja sama dengan TNI/Polri dan petugas keamanan adat khas Bali atau pecalang.
Terkait dengan tingkat hunian perhotelan di kawasan itu, Dwi memproyeksikan hunian pada Desember 2025 mencapai sekitar 83 persen, lebih tinggi dari realisasi pada Januari-November 2025 yang mencapai 77,5 persen.
Ia menilai realisasi itu tumbuh lebih baik dibandingkan kawasan wisata lain di Bali serta tumbuh lebih baik dibandingkan capaian pada 2024 mencapai 76,56 persen.
Sementara itu, imbuh dia, belum ada pembatalan pemesanan kamar oleh wisatawan terkait cuaca yang tidak menentu saat ini di Indonesia termasuk di Bali.
Sebagai bentuk kepedulian, pihaknya juga menyalurkan bantuan sosial kepada warga terdampak bencana banjir dalam skala kecil yang terjadi di beberapa titik di Bali salah satunya di Padangsambian, Denpasar.
Baca juga: ITDC efisiensi konsumsi listrik untuk pariwisata berkelanjutan
Baca juga: Anak usaha ITDC kantongi izin olah air laut jadi air bersih di Bali
Baca juga: ITDC pastikan tidak ada pembatalan kunjungan dampak demo
"Kami sudah menyampaikan ke tiga kawasan untuk membuat suatu rangkaian acara yang tidak terlalu bombastis, glamor karena harus berempati dengan situasi yang ada," kata Direktur Operasi ITDC Troy Reza Warokka di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Ada pun tiga kawasan pengelolaan BUMN itu yakni the Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Mandalika di Nusa Tenggara Barat dan Golo Mori di Nusa Tenggara Timur.
Meski begitu, ia optimistis tingkat hunian perhotelan di kawasan pengelolaan tetap tumbuh seiring imbauan pemerintah untuk berwisata di dalam negeri.
Senada dengan Troy, General Manager the Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika menambahkan untuk agenda tahun baru dilaksanakan oleh masing-masing perhotelan di kawasan pengelolaan tersebut.
Saat ini, di kawasan wisata itu terdapat 22 hotel berbintang dan 10 vila.
"Ada 22 hotel dan 10 vila masing-masing memiliki acara makan malam menyambut Tahun Baru," ucapnya.
Meski begitu, di kawasan wisata mewah seluas total 350 hektare itu tetap menyemarakkan dengan aneka dekorasi khas Natal dan Tahun Baru di sejumlah titik di kawasan itu.
Selain itu, pihaknya mempersiapkan kenyamanan wisatawan di antaranya memastikan keamanan dengan membuka pos khusus menyambut Natal dan tahun baru yang beroperasi mulai 24 November 2025 hingga 2 Januari 2026.
Selain mengerahkan petugas keamanan internal, pihaknya juga bekerja sama dengan TNI/Polri dan petugas keamanan adat khas Bali atau pecalang.
Terkait dengan tingkat hunian perhotelan di kawasan itu, Dwi memproyeksikan hunian pada Desember 2025 mencapai sekitar 83 persen, lebih tinggi dari realisasi pada Januari-November 2025 yang mencapai 77,5 persen.
Ia menilai realisasi itu tumbuh lebih baik dibandingkan kawasan wisata lain di Bali serta tumbuh lebih baik dibandingkan capaian pada 2024 mencapai 76,56 persen.
Sementara itu, imbuh dia, belum ada pembatalan pemesanan kamar oleh wisatawan terkait cuaca yang tidak menentu saat ini di Indonesia termasuk di Bali.
Sebagai bentuk kepedulian, pihaknya juga menyalurkan bantuan sosial kepada warga terdampak bencana banjir dalam skala kecil yang terjadi di beberapa titik di Bali salah satunya di Padangsambian, Denpasar.
Baca juga: ITDC efisiensi konsumsi listrik untuk pariwisata berkelanjutan
Baca juga: Anak usaha ITDC kantongi izin olah air laut jadi air bersih di Bali
Baca juga: ITDC pastikan tidak ada pembatalan kunjungan dampak demo





