FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, memastikan situasi keamanan kembali kondusif usai aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa asal Papua yang memperingati Operasi Trikora di Jalan Lanto Dg Pasewang, Kecamatan Mamajang, Jumat (19/12/2025) siang.
Arya mengakui sempat terjadi gesekan di lapangan akibat adanya perbedaan sikap antara massa aksi dan sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) yang menolak unjuk rasa tersebut.
“Jadi ada unjuk rasa mahasiswa, tadi sempat ada salah paham sedikit. Ada juga Ormas yang menolak unjuk rasa mereka sehingga terjadi gesekan, sekarang kondisinya sudah kondusif,” ujar Arya kepada awak media.
Ia menjelaskan, aparat kepolisian bergerak cepat untuk mencegah konflik meluas dan memastikan situasi tetap terkendali.
Meski demikian, Arya tidak menampik adanya upaya provokasi terhadap personel di lapangan.
“Yah ada yang berusaha untuk berkonflik dengan anggota, tapi sudah dihalau dan bisa diselesaikan,” sebutnya.
Saat ditanya soal adanya anggota yang terluka, Arya menyebut hanya mengalami luka ringan.
“Yah lecet-lecet sedikit,” ucapnya singkat.
Terkait kemungkinan adanya pihak yang diamankan, Arya menyebut kepolisian masih melakukan pendalaman atas tindakan yang dilakukan massa aksi.
“Kita cek dulu sampai di mana tindakan yang mereka lakukan, apakah perlu ditindaklanjuti,” katanya.
Ia menegaskan, prioritas utama kepolisian adalah menjaga keamanan dan ketertiban umum.
“Yang paling penting situasinya kondusif buat keamanan dan ketertiban. Kalau misalnya nanti ada yang harus dipertanggungjawabkan itu kita tindak lanjuti,” tegasnya.
Arya juga memastikan aksi unjuk rasa tersebut hanya berlangsung di satu titik.
“Satu,” jawabnya saat ditanya soal lokasi aksi.
Mengenai viralnya video aktivitas Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia Wilayah Makassar di Kabupaten Gowa sebelumnya, Arya menyebut isu tersebut dikaitkan dengan peringatan Trikora, namun pihaknya berupaya agar situasi serupa tidak terjadi di Makassar.
“Yah ini kan isu Trikora, kalau melihat sejarahnya, mereka mengaitkan itu dengan keadaan yang di Gowa, tetapi tentu tidak ingin terjadi di Makassar,” jelasnya.
Ia menambahkan, kepolisian memberikan ruang kepada mahasiswa Papua untuk menyampaikan pendapat, dengan catatan dilakukan secara tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum.
“Kita upayakan, ketika mereka ingin memberikan pendapatnya, silahkan di depan Asrama tidak kemana-mana, pasti kita melakukan pelayanan unjuk rasa terhadap rekan kita mahasiswa ini,” imbuhnya.
Untuk pengamanan aksi tersebut, Polrestabes Makassar menurunkan sekitar 300 personel gabungan.
“3 SSK, sekitar 300 personel. Tujuan kita untuk melayani mereka untuk mengemukakan pendapatnya silahkan, yang penting tidak mengganggu ketertiban umum, tidak dilakukan dengan tindakan negatif,” kuncinya.
(Muhsin/fajar)
Keterangan: Kapolrestabes Malas Kombes Pol Arya Perdana saat menemui mahasiswa Papua (Foto: Muhsin/fajar)




