Di balik banyaknya perolehan medali Indonesia di SEA Games 2025 Thailand, tersimpan kisah perjuangan tiga atlet perempuan yang bertanding saat hamil. Dengan kondisi fisik yang tak biasa, mereka tetap tampil penuh fokus, percaya diri, dan memiliki semangat juang tinggi demi mengharumkan bangsa Indonesia.
Kisah mereka menjadi pengingat, bahwa kita masih bisa bermimpi dan berkarya, meski tanggung jawab kita sebagai perempuan mungkin tak lagi sama setelah berproses menjadi ibu.
Yuk, kenal lebih dekat dengan 3 atlet wanita Indonesia tersebut, Moms.Tiga Perempuan Tangguh di Balik Emas Indonesia
1. Medina Warda Aulia – Emas Catur
Medina Warda Aulia tampil gemilang bersama tim catur putri Indonesia di nomor rapid women quadruple. Pada babak final, tim Indonesia sukses menundukkan Vietnam dengan skor 2,5–1,5, dan memastikan medali emas untuk merah putih.
Yang membuat kisah ini begitu menginspirasi, Medina bertanding dalam kondisi hamil tua, sekitar 36 minggu. Di tengah tuntutan konsentrasi tinggi dan ketahanan mental dalam permainan catur, ia tetap tampil tenang dan konsisten. Prestasinya menjadi simbol keteguhan dan dedikasi perempuan Indonesia di level tertinggi olahraga.
2. Dewi Laila Mubarokah – Dua Emas Menembak
Dari cabang olahraga menembak, Dewi Laila Mubarokah menyumbangkan dua medali emas untuk Indonesia di nomor 10 meter air rifle individu dan beregu putri.
Meski usia kehamilannya sudah memasuki empat bulan, Dewi menunjukkan kontrol emosi, kestabilan tubuh, dan fokus luar biasa sepanjang pertandingan. Capaian ini menegaskan bahwa dengan kesiapan dan pengelolaan diri yang baik, ibu hamil tetap bisa memberikan performa maksimal bahkan di fase kehidupan yang penuh perubahan.
3. Diananda Choirunnisa – Dua Emas Panahan
Kisah mengharukan datang dari atlet panahan, Diananda Choirunnisa. Ia berhasil meraih dua medali emas dari nomor recurve beregu putri dan individual, setelah di partai final individual menaklukkan pemanah Vietnam, Huyen Diep Trieu, dengan skor 6–4.
Diananda baru menyadari dirinya hamil sekitar dua minggu sebelum tampil di final (17/12). Meski sempat mengalami mual pada pagi hari, ia tetap bertanding dan menang. Usai pertandingan, Diananda menyebut pencapaian ini sebagai rezeki anak, mengingat bonus medali yang diterima menjadi berkah tersendiri bagi keluarganya.



