Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Jakarta
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan pentingnya percepatan pemulihan jaringan irigasi Batang Anai di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, setelah terdampak bencana longsor. Menurutnya, gangguan pada saluran irigasi tidak boleh dibiarkan berlarut karena berdampak langsung pada aktivitas pertanian dan ketahanan pangan masyarakat.
“Irigasi adalah tulang punggung pertanian. Begitu terjadi gangguan, harus segera ditangani agar suplai air kembali normal dan petani tidak kehilangan momentum tanam,” ujar Dody dalam keterangan tertulis yang dikutip, Jumat (19/12/2025).
Dody menjelaskan, Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V langsung bergerak sejak menerima laporan longsor yang terjadi pada 28 November 2025. Longsoran material tanah dan batuan menutup badan jalan sekaligus saluran irigasi, menyebabkan aliran air ke lahan pertanian terhenti.
Daerah Irigasi Batang Anai sendiri merupakan salah satu sistem irigasi strategis di Sumatera Barat. Saluran ini bersumber dari Bendung Batang Anai di Sungai Anai dan melayani dua daerah irigasi, yakni DI Batang Anai 1 dan DI Anai 2, dengan total luas layanan mencapai 13.604 hektare lahan pertanian. Infrastruktur tersebut telah menjadi penopang utama pertanian masyarakat Padang Pariaman sejak dibangun secara bertahap mulai tahun 1993.
Dody menyampaikan bahwa tim di lapangan menghadapi tantangan berat selama proses penanganan. Curah hujan yang tinggi dan potensi longsor susulan memaksa pekerjaan dilakukan secara bertahap dan penuh kehati-hatian. Meski demikian, alat berat tetap dikerahkan untuk mempercepat pembersihan material longsor agar aliran air irigasi bisa segera dipulihkan.
“Keselamatan petugas tetap menjadi prioritas, namun di saat yang sama kami juga mengejar agar saluran irigasi kembali berfungsi, terutama karena saat ini masih masa tanam,” katanya.
Saluran irigasi Batang Anai mengambil air dari Sungai Anai dengan debit sungai sekitar 33,37 meter kubik per detik, sementara debit pengambilan untuk irigasi mencapai 7,2 meter kubik per detik. Menurut Dody, pemulihan aliran air ini sangat krusial agar distribusi air ke sawah kembali sesuai kebutuhan tanaman.
Upaya cepat tersebut mendapat respons positif dari para petani. Salah satunya, Dino Juli Putra, petani dari Korong Kampung Pondok, Nagari Pasie Laweh, yang mengaku lega karena perbaikan dilakukan saat petani masih berada dalam masa tanam. Ia berharap irigasi dapat terus dijaga agar hasil panen tidak terganggu.
Dody menegaskan, Kementerian PU akan terus memantau kondisi jaringan irigasi Batang Anai serta menyiapkan langkah lanjutan untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem ke depan. Ia berharap, dengan kembalinya fungsi irigasi, aktivitas pertanian masyarakat dapat berjalan normal dan produktivitas pertanian di Padang Pariaman tetap terjaga.
Editor: Redaksi TVRINews




