Setelah Presiden Donald Trump kembali ke Gedung Putih, Amerika Serikat mengumumkan gelombang kedua penjualan senjata ke Taiwan, dengan total nilai mencapai 11,11054 miliar dolar AS. Kementerian Pertahanan Republik Tiongkok (Taiwan) pada Kamis i (18 Desember) menyatakan bahwa pemerintah AS telah memulai prosedur “pemberitahuan kepada Kongres” untuk 8 item penjualan senjata, yang diperkirakan akan resmi berlaku dalam waktu sebulan. Para pakar pertahanan menilai langkah ini melambangkan dukungan Amerika Serikat terhadap Taiwan serta tingkat saling percaya antara AS dan Taiwan.
EtIndonesia. Kementerian Pertahanan Republik Tiongkok menyatakan pada 18 Desember bahwa pada waktu Pantai Timur AS 17 Desember 2025 pukul 17.30, pemerintah AS telah memulai prosedur “pemberitahuan kepada Kongres” untuk delapan paket penjualan senjata ke Taiwan dengan total nilai 11,11054 miliar dolar AS (sekitar 352,464 miliar dolar Taiwan), dan diperkirakan akan resmi berlaku dalam satu bulan.
“Amerika Serikat mengumumkan penjualan senjata baru ke Taiwan, termasuk pengesahan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional tahun fiskal 2026 oleh Kongres, yang mencakup hampir 1 miliar dolar AS bantuan militer untuk Taiwan, serta ketentuan untuk mengungkap aset para elite PKT,” kata Direktur Institut Penelitian Strategi Pertahanan, Akademi Pertahanan Nasional Taiwan, Su Tzu-yun.
“Semua ini melambangkan dukungan AS terhadap Taiwan serta saling percaya antara Taiwan dan Amerika Serikat. Dalam hal penjualan senjata, ini merupakan penjualan besar pertama yang diputuskan langsung pada masa pemerintahan Trump 2.0,” tambahnya.
Kementerian Pertahanan menjelaskan bahwa di antara persetujuan pasokan dan penjualan peralatan militer dari pihak AS, terdapat lima paket utama yang termasuk dalam “anggaran khusus untuk memperkuat ketahanan pertahanan dan kemampuan perang asimetris”, yaitu:
- Meriam swagerak M109A7
- Pembelian lanjutan sistem serangan presisi jarak jauh HIMARS
- Pembelian lanjutan rudal TOW
- Sistem rudal drone anti-lapis baja
- Pembelian lanjutan rudal anti-tank Javelin untuk Angkatan Laut
Kementerian Pertahanan akan melanjutkan penandatanganan Letter of Offer and Acceptance (LOA) setelah anggaran khusus tersebut disetujui oleh Yuan Legislatif (parlemen).
“Selain itu, Taiwan juga membeli tambahan amunisi roket multilaras M30A2, yang merupakan jenis amunisi canggih dengan kemampuan detonasi di udara. Artinya, ledakan terjadi di udara sehingga jangkauan daya hancur dan efek pencegahannya jauh lebih besar. Total yang dibeli adalah 756 unit. Amunisi ini biasanya hanya dijual Amerika Serikat kepada negara-negara anggota NATO, dan merupakan sistem artileri roket multilaras yang sangat efektif,” ujar Su Tzu-yun.
Menanggapi penjualan senjata AS ke Taiwan ini, Kantor Presiden Republik Tiongkok menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus, dan menegaskan bahwa langkah tersebut kembali menunjukkan komitmen berkelanjutan pemerintah AS terhadap keamanan Taiwan sesuai dengan Taiwan Relations Act dan Enam Jaminan.
Hal ini sekali lagi menegaskan eratnya kemitraan kerja sama Taiwan–AS serta menunjukkan betapa seriusnya perhatian pemerintah AS terhadap kebutuhan pertahanan Taiwan. (Hui)





